search

Berita

Jennifer CoppenMamariMelaspas

Mengenal Melaspas, Tradisi Bali yang Dilakukan Jennifer Coppen untuk Syukuran Rumah Barunya

Penulis: Rafika
15 jam yang lalu | 71 views
Mengenal Melaspas, Tradisi Bali yang Dilakukan Jennifer Coppen untuk Syukuran Rumah Barunya
Jennifer Coppen melangsungkan tradisi melaspas di kediaman barunya. (Instagram)

Presisi.co - Jennifer Coppen baru-baru ini menjadi sorotan usai melangsungkan tradisi melaspas saat menempati rumah barunya di Bali.

Lewat akun TikTok dan Instagram pribadinya, aktris yang akrab disapa Mamari ini membagikan momen pelaksanaan tradisi melaspas, yakni ritual penyucian bangunan yang sakral di Bali.

Meski beragama Islam, Jennifer tetap mengadakan tradisi melaspas sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Baliyang menjadi tempatnya dilahirkan dan dibesarkan. Apalagi, tradisi ini dikenal sakral dalam tradisi Pulau Dewata.

Istri mendiang Dali Wassink ini menjelaskan melaspas diyakini mampu menetralisir energi negatif serta menangkal mara bahaya yang mungkin mengganggu kediaman barunya.

"Bali adalah rumahku, aku lahir dan besar di sini. Aku akan selalu mengingat dan menghargai tradisi di pulau ini, agamaku Islam dan aku cinta tuhanku dan agama ku tapi bukan berarti kita tidak bisa saling toleransi, di video ini kita mengadakan acara melaspas atau seperti pembersihan rumah dari roh-roh jahat sesuai kepercayaan orang Bali ( koreksi kalau salah ) aku tidak ikut berdoa aku hanya duduk menemani dan menghargai mereka yang mau mendoakan rumahku," tulis mama Kamari Sky Wassink ini.

Upacara melaspas sendiri merupakan tradisi penyucian yang biasa dilakukan masyarakat Bali terhadap bangunan baru, seperti rumah, toko, kantor, bahkan kandang. Tujuannya adalah membersihkan bangunan dari energi buruk sekaligus memohon keselamatan bagi penghuninya.

Mengutip informasi dari laman Wisata Dewata, nama melaspas berasal dari dua kata yaitu "mlas" yang berarti pemisah dan "pas" yang berarti tepat. Secara makna, upacara ini bertujuan menciptakan harmoni antara unsur batu dan kayu dalam bangunan agar kokoh dan bersih dari gangguan.

Rangkaian upacara melaspas dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, ngabayan caru, yaitu persembahan kepada Bhutakala atau roh alam untuk mengusir energi negatif dan mengundang kekuatan baik seperti Dewa Ghana. Lalu, ada tahap pamlaspas dengan pemasangan kain suci (ulap-ulap) dan ornamen sesajian dari daun lontar.

Selain itu, prosesi ini juga menyertakan pangurip-urip, yaitu penggunaan arang bunga sebagai simbol dari tiga dewa dalam Trimurti—Brahma, Wisnu, dan Siwa—yang dipercaya menjaga keseimbangan hidup.

Jika bangunan yang disucikan merupakan tempat suci atau palinggih, maka akan dilengkapi dengan tahap ngeteg linggih sebagai penutup upacara. Pelaksanaan melaspas juga disesuaikan dengan kemampuan pemilik bangunan, yakni dalam bentuk kanista (kecil), madya (menengah), dan utama (besar). (*)

Editor: Rafika