Penulis: Rafika
Presisi.co - Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Jeju Air mengalami kecelakaan tragis saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024).
Insiden tersebut menewaskan setidaknya 174 orang, sementara dua orang lainnya yang merupakan awak pesawat berhasil diselamatkan.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan penyelidikan terus dilakukan oleh pihak berwenang.
"Sejauh ini dua berhasil diselamatkan dan 120 dipastikan meninggal," demikian pernyataan dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, seperti dilaporkan oleh AFP, mengutip dari VOA News.
Namun, harapan untuk menemukan korban selamat lainnya dari 181 penumpang pesawat tersebut semakin kecil. Lee Hyeon-ji, salah satu petugas tim tanggap darurat, menyatakan bahwa jumlah korban kemungkinan besar akan bertambah.
"Jumlah korban bisa bertambah karena mereka yang terluka parah," ungkapnya.
Rekaman video yang dirilis oleh stasiun televisi lokal MBC menunjukkan pesawat jenis Boeing 737-8AS itu mengalami kebakaran hebat setelah mendarat. Asap tampak mengepul dari mesin pesawat sebelum api melalap seluruh bagian badan pesawat.
Pesawat tersebut mengangkut 181 penumpang, dengan rincian 175 penumpang dan enam awak. Pihak maskapai menduga kegagalan roda pendaratan, yang disebabkan oleh benturan dengan sekawanan burung, menjadi penyebab utama kecelakaan. Namun, investigasi mendalam di lokasi masih dilakukan untuk memastikan hal tersebut.
Untuk menangani situasi ini, sebanyak 32 mobil pemadam kebakaran beserta tim penyelamat telah dikerahkan. Proses evakuasi fokus dilakukan melalui bagian belakang pesawat.
Salah satu foto di lokasi kejadian menunjukkan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat tengah berjibaku di sekitar bangkai pesawat yang hangus terbakar di sisi landasan.
Sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah, Jeju Air mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan permintaan maaf atas insiden ini dan berjanji memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga mereka.
"Kami di Jeju Air akan melakukan segala daya kami untuk menanggapi kecelakaan ini. Kami dengan tulus meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran," demikian pernyataan resmi maskapai yang diunggah melalui media sosial.
CEO Jeju Air, Kim E-bae, juga mengungkapkan permintaan maafnya secara langsung dalam konferensi pers singkat.
"Prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan sepenuhnya bagi para kerabat korban yang berduka," ujarnya.
Bandara Internasional Muan, tempat terjadinya kecelakaan ini, berlokasi sekitar 288 kilometer di barat daya Seoul. Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Editor: Rafika
