Penulis: Giovanni Gilbert Anras
21 jam yang lalu | 178 views
Samarinda, Presisi.co - Direktur SeMART POLITICA, Gery Mohamad Iqbal merilis survei terbaru terkait tingkat elektabilitas dari pasangan Yohanes Avun-Yohanes Juan Jenau, Novita Bulan-Artya Fathra, dan Marthin Owena Mayang Shari Belawan-Stanislaus Liah pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mahulu 2024.
Survei ini dilakukan pada 1 hingga 8 November 2024, melibatkan 440 responden yang terdiri dari 50 persen laki-laki dan perempuan lalu, dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ± 4,8 persen.
Pengambilan data tersebut, dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner yang melibatkan seluruh warga negara di Kabupaten Mahakam Ulu yang telah berusia 17 tahun keatas atau yang telah menikah.
Survei mereka, merepresentasikan masyarakat Mahulu yang terdiri dari 5 kecamatan dengan 50 desa yang memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) pilpres sebanyak 27.869 dari 38.498 jumlah penduduk. Lembaga survei SeMART POLITICA mengambil data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pusat Statistik,
Gery menjelaskan, masyarakat Mahulu mengeluhkan permasalahan seperti listrik, akses jalan, jembatan, jaringan telpon, tingginya harga kebutuhan pokok dan sulitnya mendapatkan pekerjaan menjadi beberapa aspek yang perlu untuk segera ditangani.
"Permasalahan ekonomi dengan persentase 37,8 persen dan infrastruktur dengan persentase 25 persen, menjadi poin penting yang perlu diselesaikan oleh para paslon," kata Gery pada Rabu 20 November 2024.
Terlepas dari partai politik yang mengusung pasangan calon ataupun sebagai kader partai, 84 persen masyarakat Mahulu, lebih memilih figur yang memiliki kapasitas untuk memecahkan dua masalah penting tersebut.
"Jika dilihat dari tiga Paslon tersebut, Novita Bulan-Artya Fathra menempati posisi pertama yang mampu menyelesaikan permasalah di Mahulu dengan persentase 34,1 persen. Lalu disusul oleh Owena Mayang-Stanislaus Liah dengan persentase 27 persen dan Yohanes Avun- Juan Jenau dengan persentase 26,7 persen," jelasnya.
Melihat dari tren elektabilitas, paslon Novita Bulan dan Owena Mayang lanjut Gery, mereka mengalami peningkatan dengan presentase 42 persen dan 34,5 persen dibandingkan Paslon Yohanes Avun dengan persentase 15,3 persen.
"Kalau dari tingkat kesukaan terhadap Paslon, Novita bulan menempati posisi pertama dengan persentase 84,5 persen disusul oleh Paslon Owena Mayang 77,3 persen dan Yohanes Avun 72, 3 persen," lanjutnya.
Namun, tren untuk politik uang di Mahulu tergolong tinggi. Gery mengatakan, hal ini disebabkan karena dua permasalahan utama yang harus diselesaikan oleh para paslon.
"Money politik di Mahulu cukup berpengaruh dan efektif ya, apalagi dari hasil survei, kami mendapatkan lebih dari 60 persen yang biasanya hanya 40 persenan saja," ujarnya.
Gery memastikan, lembaga surveinya tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), sehingga keakuratan data surveinya dapat dipertanggungjawabkan.
“Lembaga survei kami sudah tergabung di Persepi, kami lakukan survei secara profesional dan data kami sangat bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.(*)