search

Advetorial

Pemkab KukarBank SampahKelurahan MelayuPelestarian lingkungandaur ulang sampahRSUD Aji Muhammad ParikesitDLHK Kukar

Kelurahan Melayu Manfaatkan Bekas RSUD Aji Muhammad Parikesit Jadi Gedung Bank Sampah

Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 27 Maret 2024 | 154 views
Kelurahan Melayu Manfaatkan Bekas RSUD Aji Muhammad Parikesit Jadi Gedung Bank Sampah
Lurah Melayu, Aditya Rakhman. (Istimewa)

Tenggarong, Presisi.co - Persoalan sampah yang kian hari kian menumpuk, semakin mendesak untuk dipecahkan. Guna mengatasi permasalahan ini, warga Tenggarong memiliki inisiatif untuk mengubah bekas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit di Jalan Imam Bonjol menjadi Bank Sampah.

Lurah Kelurahan Melayu, Aditya Rakhman, mengatakan inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di wilayah tersebut. Dengan begitu, kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian dan kebersuhan lingkungan juga akan meningkat

Program Bank Sampah Melayu Berkah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sejak tahun 2018. Namun, seiring dengan meningkatnya volume sampah, kebutuhan akan fasilitas penampungan sampah yang permanen menjadi semakin mendesak.

Menjawab kebutuhan tersebut, proposal pembangunan fasilitas baru telah mendapatkan persetujuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kutai Kartanegara (DLHK Kukar).

“Kami telah mendapatkan persetujuan dari DLHK untuk membangun gedung bank sampah permanen di lokasi bekas RSUD Aji Muhammad Parikesit,” kata Aditya.

Pembangunan bank sampah permanen di lokasi bekas RSUD Aji Muhammad Parikesit ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah dan mendorong lebih banyak warga berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Antusiasme warga Kelurahan Melayu dalam program ini patut diacungi jempol. Bahkan, sebuah grup komunikasi telah dibentuk untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi antar anggota dan pengelola bank sampah.

Aditya juga menekankan pentingnya daur ulang sampah rumah tangga dalam menjaga kelestarian lingkungan. Berbagai pelatihan telah diadakan untuk membekali warga dengan keterampilan mengolah sampah, seperti pembuatan paving blok dari plastik daur ulang.

Saat ini, sambung Aditya, fokus utama bank sampah adalah menjual sampah yang belum diolah ke pengepul.

"Kami menjual sampah langsung ke pengepul karena volume di gudang bank sampah sudah cukup banyak. Kami berharap gedung baru akan meningkatkan partisipasi warga dan mendukung ekonomi lokal," tutup Aditya. (Adv)

Editor: Rafika