search

Berita

TNI siksa warga papuawarga papua dianiaya TNI

Viral Aksi Oknum TNI Aniaya Warga Sipil Papua dalam Drum, Begini Respons Kepala Pusat Penerangan TNI

Penulis: Rafika
Senin, 25 Maret 2024 | 463 views
Viral Aksi Oknum TNI Aniaya Warga Sipil Papua dalam Drum, Begini Respons Kepala Pusat Penerangan TNI
Ilustrasi pasukan TNI. (net)

Presisi.co - Insiden kekerasan terhadap warga Papua yang diduga melibatkan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini tengah diselidiki dengan serius.

Mayor Jenderal Nugraha Gumilar, Kepala Pusat Penerangan TNI, mengkonfirmasi bahwa Polisi Militer TNI AD sedang menyelidiki dugaan penyiksaan terhadap seorang warga Papua. Dugaan penyiksaan tersebut menuai sorotan tajam publik setelah video yang merekam aksi tersebut tersebar di media sosial sejak Kamis (23/3/2024).

“Dari video tersebut terlihat (beberapa) oknum TNI sedang melakukan tindak kekerasan terhadap anggota KKB (kelompok kriminal bersenjata-red) di Pos Gome, Kabupaten Puncak Papua,” kata Nugraha Gumilar kepada VOA melalui sambungan telepon.

KKB (kelompok kriminal bersenjata) merupakan sebutan yang digunakan TNI untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok yang melakukan tindakan kriminal di Papua.

Sementara itu, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan bahwa selama bertugas di wilayah tersebut, hubungan antara masyarakat setempat dan TNI yang bertugas di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, terjaga dengan baik.

"Tidak pernah ada keluhan terkait perilaku keras terhadap masyarakat,” kata Izak.

Sebelumnya, video yang menampilkan insiden dugaan penyiksaan terhadap warga Papua itu telah viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat beberapa pria yang diduga sebagai anggota TNI melakukan penyiksaan terhadap warga Papua yang diikat dan dimasukkan ke dalam sebuah drum berwarna biru.

Video yang berdurasi kurang dari 20 detik itu memperlihatkan sejumlah pelaku yang bertubuh tegap melakukan serangan berulang kali terhadap kepala korban dengan pukulan dan tendangan. Salah satu dari mereka terlihat mengenakan kaos berwarna hijau dengan angka "300".

Selain penyiksaan, beberapa dari pelaku juga mengeluarkan kata-kata yang bernada kebencian dan rasis.

Video kedua yang berdurasi hampir 30 detik memperlihatkan tindakan-tindakan yang jauh lebih brutal dengan menggunakan pisau tajam sehingga air di dalam drum yang membenam sebagian tubuh korban, berubah menjadi merah.

Amnesty International Indonesia menyatakan bahwa setelah menyelidiki video tersebut, korban adalah orang asli Papua.

“Tindakan penyiksaan yang beredar dalam video tersebut merupakan bagian dari penyiksaan yang diduga dilakukan oleh anggota TNI dari Kodam III/Siliwangi, Yonif 300 Raider Braja Wijaya terhadap tiga pemuda asli Papua pada tanggal 3 Februari 2024,” kata Amnesty International Indonesia dalam pernyataan tertulis, Sabtu (23/3/2024). (*)

Sumber: VOA Indonesia

Editor: Rafika