Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co - Rencana rekonstruksi Pasar Pagi yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda masih terus bergulir.
Namun, kebijakan ini masih ditolak oleh 48 pemilik ruko. Lantaran telah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM).
Sebelumnya Pemkot telah melakukan sosialisasi dan memberikan opsi alternatif tukar guling kepada pemilik bangunan tersebut. Namun, warga tetap menolak.
"Kita sudah sosialisaikan bahwa nanti diberi alternatif tukar guling," ungkap Ridwan Tassa, Asisten I Pemkot Samarinda.
Dirinya mengatakan bahwa dari 48 pemilik ruko ber SHM tersebut memang menolak rencana rekonstruksi Pasar Pagi ini.
Meskipun belum mencapai titik terang yang resmi, Tassa mengatakan Pemkot Samarinda tetap melibatkan para pemilik SHM untuk memilih opsi yang ditawarkan.
Hal ini dilakukan dengan harapan mencapai kesepahaman yang terbaik antara pemerintah dan juga para pemilik ruko.
"Walaupun kita tidak meminta putusan mereka tetapi kita tetap mengajak mereka untuk berdiskusi. Karena yang terbaik supaya mereka juga tidak merasa dirugikan," tutur pria yang juga menjadi ketua Tim Relokasi Pasar Pagi ini.
Terkait relokasi keseluruhan pedagang, Tassa berharap agar proyek ini dapat rampung segera.
"Insya Allah Januari ini selesai semua," pungkasnya.
