Kalimantan Timur Kontribusi Negara Sebesar 31,95 Persen, China Jadi Tujuan Eskpor Utama

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 21 November 2023 | 311 views

Samarinda, Presisi.co - Ekspor Provinsi Kaltim ke Tiongkok untuk periode Januari-Oktober 2023 mencapai 6,49 miliar Dolar AS

Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan kontribusi bagi negara sebesaar 31,95 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana mengungkapkan pada periode Januari-Oktober 2023, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki peranan terbesar.

"Tiongkok berkontribusi 6,49 miliar dari total ekspor Kaltim sebesar 22,49 miliar US Dollar," sebutnya, Senin (20/11/2023).

Negara kedua paling banyak menyerap ekspor dari Kaltim ialah India.

India berkontribusi dengan nilai sebesar 2,91 miliar Dolar AS atau 14,34 persen. Disusul Filipina sebesar 1,9 miliar Dolar AS atau 9,39 persen.

Kemudian Jepang dengan kontribusi senilai 1,9 miliar Dolar AS atau 9,38 persen.

Komoditas yang diekspor Kaltim, lanjut Yusniar antara lain migas seperti minyak mentah dan gas 

Sementara ekspor non migas diantaranya seperti batu bara, lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan kimia anorganik, bahan kimia organik, aneka produk kimia, kayu dan barang dari kayu atau arang kayu, serta ikan atau hewan lain di air.  

"Dilihat berdasarkan sektor selama Januari-Oktober 2023, ekspor nonmigas Provinsi Kaltim turun sebesar 26,22 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022," terang Yusniar. 

Penurunan ekspor nonmigas disumbang penurunan hasil ekspor hasil tambang sebesar 26,45 persen, kemudian ekspor hasil industri turun 25,35 persen.

"Secara kumulatif, nilai ekspor Provinsi Kaltim selama Januari-Oktober 2023 tercatat sebesar 22,49 miliar US Dollar, turun 24,71 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2022," sambungnya. 

Khusus pada Oktober, nilai ekspor Provinsi Kaltim pada Oktober 2023 tercatat 2,07 miliar US Dollar, atau naik sebesar 8,70 persen dibandingkan nilai ekspor September 2023.

"Ekspor migas Oktober 2023 tercatat 226,07 juta dolar AS atau naik sebesar 9,15 persen ketimbang bulan sebelumnya, sedangkan ekspor nonmigas mencapai 1,85 miliar Dolar AS atau naik sebesar 8,65 persen," demikian Yusniar.