Penulis: Rafika
Presisi.co - Kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, dikabarkan tewas dalam sebuah insiden jet pribadi yang jatuh pada Rabu (23/8/2023). Tewasnya Prighozin ini terjadi setelah dirinya memimpin pemberontakan selama dua bulan.
Prigozhin (62) adalah pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner yang mendeklarasikan dirinya sebagai musuh petinggi militer Rusia lantaran dianggap tidak becus mengeksekusi apa yang Rusia sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
Mendengar kabar duka ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Yevgeny Prigozhin pada hari Kamis (24/8).
“Saya mengenal (Yevgeny) Prigozhin sejak lama, sejak awal 1990-an. Ia adalah pria dengan nasib yang rumit dan dia membuat kesalahan-kesalahan besar dalam hidupnya. Ia mencapai hasil yang ia butuhkan baik untuk dirinya sendiri, maupun – ketika saya memintanya – untuk tujuan bersama, seperti dalam beberapa bulan terakhir ini,” kata Putin, dilansir dari VOA Indonesia.
Dalam pernyataannya, Putin menggambarkan sosok Prigozhin sebagai seorang pengusaha berbakat yang telah dikenalnya selama puluhan tahun sejak tahun 1990-an. Ia juga menyatakan bahwa penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut akan memakan waktu.
Untuk diketahui, jet pribadi yang ditumpangi Prigozhin tersebut membawa tiga pilot dan tujuh penumpang dalam perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg, jatuh lebih dari 100 kilometer di utara ibu kota. Tak satu orang pun dikabarkan selamat dari insiden ini, termasuk Prigozhin.
Penyelidik Rusia saat ini tengah membuka penyelidikan kriminal, tetapi belum ada pernyataan resmi dari Moskow tentang apa yang mungkin menyebabkan jatuhnya pesawat tersebut. Hingga disiarkannya pernyataan Putin, belum ada konfirmasi resmi tentang kematian Prigozhin selain pernyataan dari otoritas penerbangan bahwa ia berada di dalam pesawat tersebut. (*)
Editor: Rafika
