Ketika Kader Demokrat Sindir PJ Gubernur DKI Jakarta: Jangan Banyak Tingkah
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 20 Oktober 2022 | 2.641 views
Presisi.co – Eks Kepala Sekertariat Presiden, Heru Budi Hartono, menjadi sorotan publik usai menggantikan Anies Baswedan. Meskipun baru terhitung jari menjabat sebagai PJ Gubernur DKI Jakarta, ia mulai menunjukkan taringnya. Tidak semua orang suka.
Pada Selasa, 19 Oktober 2022, Heru menggerakkan sulur birokrat untuk memuluskan pekerjaan. Ia Heru mengumpulkan para lurah, Walikota, hingga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta. Ia lalu menghidupkan kembali sistem pengaduan untuk warga Jakarta.
Pergerakan Kepala BPKAD Pemprov Jakarta itu pun ditanggapi sejumlah pihak. Salah satunya, Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil M. Lubis. Politisi ini memberi pesan menohok kepadanya. Ia meminta agar Heru dapat meneruskan program kerja Anies Baswedan.
"Bukan meneruskan pesanan dari orang-orang di balik layar," kata Hasbil dalam cuitan Twitternya @Hasbil_Lbs dikutip pada Rabu, 19 Oktober 2022, dikutip dari Suara.com, jejaring Presisi.co
Sebagai PJ, Hasbil menilai Heru hanya memimpin DKI untuk sementara waktu. Karena pada 2024, rakyat Jakarta akan memilih lagi pejabat daerah dalam gelaran Pemilu serentak. Alhasil, ia menilai Heru tidak mempunyai beban moril terhadap warga Jakarta.
"Jadi saran saya pribadi, jangan banyak tingkah, kerja saja yang benar" lanjutnya.
Unggahan Twitter Hasbil tersebut mendapat ragam komentar dari warganet. Sejumlah warganet setuju dengan pendapat Hasbil. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
"Dan bukan juga dipilih rakyat, berarti tidak ada beban cuma sebagai cadangan sampai waktunya. Kerja saja sesuai tupoksinya dan nggak aneh-aneh dengan buat kebijakan baru. Kebijakan yang bagus ya diteruskan saja," komentar warganet.
"Meneruskan dan menyempurnakan yang sudah berjalan menjadi lebih baik. Karena tidak punya beban justru semakin dijaga, bukan membuat aturan/program baru yang nanti bikin pusing pejabat yang berikutnya," tutur warganet.
"Kalau gak ada pesanan sih ok ok saja. Tapi kalau pesannya banyak seperti menu restoran bagaimana?" tanya warganet.
"Makanya sekarang fokus di banjir, langsung koordinasi dengan PU karena ini terkait DAS, lintas daerah," tambah yang lain.
"Memang harusnya tahu diri sih yang naiknya bukan karena prestasi atau karena kompetensi," sentil warganet. (*)