search

Advetorial

Sultan Aji Muhammad IdrisSunggonoPemkab KukarPahlawan Nasional

Sultan Aji Muhammad Idris Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, Sunggono: Putra Terbaik Kukar

Penulis: Naldi Ghifari
Minggu, 14 November 2021 | 568 views
Sultan Aji Muhammad Idris Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, Sunggono: Putra Terbaik Kukar
Sultan Aji Muhammad Arifin saat disambut di Kedaton Kutai Kartanegara, setelah acara iring-iringan keliling Tenggarong. (istimewa)

Kukar, Presisi.co - Ucapan selamat kepada Sultan Aji Muhammad Arifin, selaku ahli waris dari Sultan Aji Muhammad Idris yang mendapat gelar pahlawan nasional, disampaikan Pemerintah Daerah (Pemda) Kutai Kartanegara (Kukar). Apresiasi pun langsung disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono. Setelah perjuangan sekian lama yang dilakukan hingga ditetapkan bertepatan denga Hari Pahlawan, 10 November lalu.

Dengan penetapan Sultan Aji Muhammad Idris sebagai Pahlawan Nasional, tentu menjadi inspirasi bagi masyarakat Kukar dan Kaltim. Karena menjadi pahlawan nasional pertama dari tanah Borneo. Besar dan lahir di Tanah Kutai.

“Saya mengajak para pemuda untuk meneladani para pahlawan dan dapat mengisi kemerdekaan sesuai profesi masing-masing,” sebut Sunggono, Minggu (14/11/2021).

Inipun dianggap Sunggono menjadi motivasi bagi masyarakat Kukar, untuk ikut berjuang dalam meningkatkan dan membangun Kukar. Menjadikannya daerah yang maju, dan mengejar ketertinggalan pembangunan yang belum dilakukan hingga saat ini.

Diketahui, Sultan Aji Muhammad Idris ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo. Diserahkan di Istana Negara, Jakarta Pusat. Sultan Aji Muhammad Idris diketahui gugur dalam Medan perang, saat berperang mengusir penjajahan Belanda di Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Berjuang mengusir VOC yang mengeruk hasil bumi Indonesia dan dibawa keluar negeri.

Serta berharap jika setelah penetapan sebagai Pahlawan Nasional, akan diabadikan dalam bentuk monumen, nama jalan hingga nama fasilitas publik di Kukar. Seperti halnya penamaan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda.(*)

Editor: Yusuf