search

Daerah

Bantuan Sosial untuk Masyarakat Samarinda Rusmadi Wongso

Akuratkan Data Penerima Bansos, Ini yang Dilakukan Pemkot Samarinda

Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 24 Juli 2021 | 1.096 views
Akuratkan Data Penerima Bansos, Ini yang Dilakukan Pemkot Samarinda
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi. (Vico for Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Pemkot Samarinda berencana membuat data penerima bantuan sosial menjadi tersentral melalui aplikasi. Sehingga, penerima diharapkan bisa lebih tepat sasaran.

Pengoperasian aplikasi tersebut, rencananya melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dinas Sosial (Dissos) Samarinda.

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menjelaskan, data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dihimpun Pemkot Samarinda sebelumnya berjumlah sekira 42.124 ribu rumah tangga. Sedangkan, yang terkonfirmasi berkisar 30.199 rumah tangga. "Artinya ada selisih. Karena meninggal atau pindah. Jadi itu yang perlu diverifikasi dan validasi," ujar Rusmadi usai rapat koordinasi  pemantapan DTKS, Jumat 23 Juli 2021 di Balai Kota.

Ia akan melaksanakan pleno membahas rencana pembuatan aplikasi ini pada Kamis 29 Juli 2021. Menurut Rusmadi, persoalan data tak bisa dianggap sepele. Jangan sampai, kata ia, bantuan menumpuk lantaran terjadinya kesalahan yang tak diharap antara Dinas Sosial Samarinda, Dinas Sosial Kaltim, serta Bappeda Samarinda dalam mengolah data.

Rusmadi menjelaskan pentingnya pendataan terpadu. Dalam situasi normal saja, bantuan atau perlindungan sosial banyak macamnya. Ada program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan sosial tunai (BST), dan beberapa lagi bantuan sosial lainnya. "Belum lagi provinsi melalui dinas sosial juga ada bantuan. Program di kami ada juga, yang kami tidak mau ini rumah tangga menumpuk semua bantuan di situ," tutur Rusmadi.

Sedangkan yang lain, sambungnya, mungkin satupun warga tidak pernah dapat bantuan. Makanya ia membangun satu aplikasi yang terintegrasi untuk memastikan apakah warga pernah mendapat bantuan atau tidak. "Sehingga nanti bisa dipetakan," pungkasnya. (*)

Editor: Rizki