SMP 24 Samarinda Kebanjiran karena Drainase Buntu, Ribuan Buku Terendam
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 02 Juli 2021 | 1.165 views
Samarinda, Presisi.co – Gedung SMP 24 Jalan Suryanata Samarinda kebanjiran. Kali ini, ribuan buku pelajaran rusak terendam banjir bercampur lumpur. Hujan deras yang mengguyur Samarinda, Jumat 2 Juli 2021 pagi menjadi biang keroknya.
Guru Bidang Studi IPS dan Pra Karya SMP 24 Samarinda, Nanang Kasiman menjelaskan, banjir mulai meninggi sejak pukul 07.00 Wita, dan puncaknya pada pukul 09.00 Wita. Banjir ini setinggi paha orang dewasa.
Nanang menduga, banjir ini dipicu adanya sedimentasi lumpur drainase di Jalan Pangeran Suryanata, tepatnya di depan SMP 24 Samarinda. Sehingga, ketika hujan turun deras pada waktu yang lama air tak cepat mengalir.
Akibat kejadian tersebut, sekira 1.700 buku siswa tak bisa terselamatkan. Buku-buku di perpustakaan tersebut merupakan buku pelajaran murid yang tiap tahun dibagikan. Setelah itu dikembalikan lagi oleh murid saat tahun ajaran berganti. Padahal sekolah akan membagikan kembali buku tersebut pada Juli 2021 ini. "Sedang dipilih mana buku yang masih bisa dijemur. Sementara 2 ribu buku lainnya masih bisa diselamatkan," urai Nanang.
Dijelaskan Nanang, pada awalnya hanya kekurangan 500 buku untuk dibagikan kepada siswa ajaran baru. Akibat kejadian ini, Nanang menyebut kebutuhan membagi buku bertambah menjadi sekitar 2 ribuan. "Dari 13 dus buku, sebanyak tujuh dus yang terendam. Buku kekurangan 500 saja sebelum terendam untuk dibagikan kepada siswa. Jadi ya anggaran sekolah akan banyak untuk kebutuhan buku saja nanti," bebernya.
Sementara itu, laboratorium teknologi yang berisi laptop dan proyektor guna menunjang kegiatan ajar mengajar guru, ditegaskan Nanang tidak terkena banjir.
Nanang berharap secepatnya pemerintah menggali sedimentasi drainase di depan SMP 24 Samarinda. Sebab jika tidak, maka masalah banjir di SMP 24 Samarinda tidak akan pernah selesai. "Dulu parit di jalan depan itu setinggi dada orang dewasa. Sekarang tinggal selutut. Makanya banjir kerap terjadi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun pernah menyempatkan diri meninjau sekolah tersebut pada, Selasa 27 April 2021. Ia berjanji akan mencarikan solusi atas persoalan ini.
"Akan kami bantu dalam waku dekat. Nanti di APBD perubahan dimasukkan ke dana insentif daerah (DID)," ungkap Andi Harun. (*)