Pilkada Mahakam Ulu, Juan Jenau Usung Semangat Perubahan
Penulis: Presisi 1
Minggu, 15 Desember 2019 | 1.789 views
Presisi - Pilkada Mahakam Ulu (Mahulu) sudah didepan mata. Masing-masing kandidat, mulai bergerak mencari simpati dan dukungan. Tak hanya dari lingkungan partai pengusung, namun juga dari setiap lapisan elemen masyarakat.
Beragam visi misi, sengaja dilempar untuk menjadi konsumsi para pemilih. Pasangan yang tadinya berkoalisi, bahkan bisa berbalik arah menjadi lawan kompetisi. Keberpihakan adalah kunci, bukan sekadar syahwat untuk meraih kursi bupati.
Nama Yohanes Juan Jenau memang dikenal luas sebagai Wakil Bupati di kabupaten termuda yang ada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk periode 2016-2021.
Politikus kelahiran Naha Aru pada 20 Desember 1959 ini, sarat akan pengalaman politik. Berbagai macam posisi strategis sudah pernah dirasainya, sebelum akhirnya terpilih menjadi orang nomor dua di Mahakam Ulu.
Lebih kurang 3 tahun mendampingi Bonifasius Belawan Geh sebagai Bupati Mahulu. Hasrat politik Juan Jenau, kian menjadi, lantaran masifnya dorongan masyarakat, yang menginginkan dirinya maju meraih pucuk pimpinan, sebagai Bupati Mahulu mendatang.
Mahulu Menuju Perubahan, Reformasi Birokrasi adalah Kunci.
Mahulu menuju perubahan, begitulah visi besar yang akan diusung Juan Jenau dalam kontetasi politik tahun 2020 mendatang.
"Beliau ingin kerja jujur, benar, adil dan cerdas," ungkap Bahmid Wijaya, Juru Bicara tim Juan Jenau yang akrab disapa Bams, pada Sabtu (14/12) malam.
Majunya Juan Jenau pada pilkada 2020 mendatang, dipastikan Bams bukan lagi untuk menjadi "Bumper politik” bupati. Melainkan, untuk menjadi figur utama, dari tiap kebijakan yang diharapkan menggiring Mahulu ke arah yang lebih baik dari saat ini.
"Reformasi birokrasi adalah target utamanya. Setiap kebijakan, apakah itu infrastruktur, ekonomi dan lain sebagainya, semua bermuara dari kesigapan aparatnya. Bagaimana mungkin Mahulu bisa maju, jika para pejabatnya jadi kaki tangan politik kepentingan semata," sebut Bams.
Bams menyebut, jagoannya pada pilkada kali ini, benar-benar serius ingin membenahi citra layanan publik di Mahulu. Transparansi dan upaya untuk menciptakan iklim birokrasi yang lebih partisipatif adalah modal bagi perubahan Mahulu mendatang.
"Oleh karena itu, Pak Juan kemungkinan besar akan di dampingi oleh birokrat juga. Sehingga, niat pembenahan ini bisa berjalan dengan baik," tandasnya.
Maju Karena Dorongan Masyarakat, Juan Jenau Siap Lahir Batin.
Untuk itu, ditegaskan Bams lagi majunya Juan Jenau bukan sekadar hasrat atau syahwat politik belaka, melainkan suara masyarakat yang sampai ketelinga Juan Jenau untuk perubahan Mahulu lah yang menjadi motor utama, majunya Juan Jenau pada pilkada kali ini.
"Artinya tidak ada keraguan lagi, masyarakat menginginkan agar beliau yang jadi pemimpin di Mahulu," tegasnya.
Dukungan terhadap Juan Jenau, dipastikan Bams tak hanya berasal dari kalangan partai politik saja. Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mahakam Ulu. Bams menyebut saat ini, Juan Jenau tinggal menunggu mandat dari DPP PDI Perjuangan, terkait pencalonannya.
Selain itu, dukungan lintas partai, baik parleman dan non parlemen turut disebut-sebut Bams, akan masuk dalam gerbong pendukung Juan. Dukungan ini, makin diperkuat mengingat tak sedikit perwakilan elemen masyarakat dari seluruh kampung yang tersebar pada 5 kecamatan di Mahulu, sudah datang kepada Juan Jenau.
"Kami sudah siap lahir dan batin, keyakinan kami tinggi, 99 persen kami meyakini beliau (Juan Jenau) bakal menang dan duduk sebagai Bupati Mahulu," tegasnya lagi.