search

Berita

OTT KPKWamenaker Terjerat OTT KPKProfil Immanuel Ebenezer GerunganWamenaker Immanuel EbenezerKasus Wamenaker

Profil Immanuel Ebenezer Gerungan, Wamenaker yang Terjerat OTT KPK

Penulis: Redaksi Presisi
2 jam yang lalu | 0 views
Profil Immanuel Ebenezer Gerungan, Wamenaker yang Terjerat OTT KPK
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer saat sidak ke kantor PT Virtus Facility Services. (Suara.com/Novian)

Presisi.co – Nama Immanuel Ebenezer Gerungan, atau yang akrab disapa Noel, kembali mencuat ke publik setelah dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, sebelum kasus ini, Noel dikenal sebagai aktivis vokal yang kemudian dipercaya masuk ke lingkaran pemerintahan.

Dilansir dari Wikipedia, Noel Lahir pada 22 Juli 1975 di Medan, Sumatera Utara, Immanuel Ebenezer tumbuh sebagai sosok aktivis yang kerap bersuara lantang membela hak-hak masyarakat kecil. Namanya mulai dikenal luas ketika menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan) pada Pilpres 2019.

Di bawah kepemimpinannya, JoMan aktif menyuarakan isu sosial dan menggalang dukungan bagi Presiden Joko Widodo. Karakter Noel yang vokal dan kerap berseberangan dengan arus utama membuatnya dicap sebagai figur aktivis pro-demokrasi yang konsisten.

Selain itu, Noel juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra pada Juni 2021 hingga Maret 2022, dan pernah hadir sebagai saksi yang meringankan dalam persidangan kasus terorisme Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Masuk Kabinet sebagai Wakil Menteri

Penunjukan Noel sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) di kabinet Prabowo Subianto menjadi langkah yang cukup mengejutkan. Ia bukan berasal dari kalangan birokrat, melainkan aktivis dan tokoh masyarakat.

Di posisinya sebagai Wamenaker, Noel dikenal blusukan langsung ke lapangan. Gayanya yang kerap melakukan inspeksi mendadak ke perusahaan yang bermasalah dengan karyawan membuatnya mendapat sorotan publik. Bahkan, ia tak segan menegur perusahaan pelat merah (BUMN) ketika menemukan dugaan pelanggaran.

Beberapa kasus yang ditanganinya langsung antara lain:

1. Surabaya, 17 April 2025: menemukan praktik penahanan ijazah 31 mantan karyawan di UD Sentoso Seal, kasus kemudian dilimpahkan ke polisi.
2. Pekanbaru, 23 April 2025: mengecam perusahaan tour & travel yang menahan 12 ijazah mantan karyawan.
Jakarta & Tangerang, 10 Juni 2025: melakukan sidak ke tiga perusahaan dan menegaskan praktik penahanan ijazah adalah pelanggaran hukum.
3. Kementerian Ketenagakerjaan bahkan menerbitkan Surat Edaran M/5/HK.04.00/V/2025 yang melarang tegas praktik penahanan ijazah pekerja.

Meski dikenal aktif turun ke lapangan, Noel juga beberapa kali menuai kritik. Pada 17 Februari 2025, ia melontarkan pernyataan “Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” saat ditemui di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Jakarta. Ucapan itu memicu kritik warganet dan memunculkan tagar #KaburAjaDulu, dianggap tidak empati terhadap keresahan masyarakat.

Terjerat OTT KPK

Karier Noel sebagai pejabat publik mendadak terguncang setelah KPK melakukan OTT terhadap dirinya pada Agustus 2025. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut OTT ini terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan. Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan lebih dari 20 orang, termasuk pejabat kementerian dan pihak swasta.

Kasus ini masih dalam tahap pendalaman, namun penangkapan Noel menambah panjang daftar pejabat publik yang tersandung masalah korupsi. (*)

Editor: Redaksi