search

Berita

Saham BCAKlarifikasi LengkapUtang BCAAkuisisi Saham BCA

Klarifikasi Lengkap BCA Terkait Polemik Akuisisi Saham

Penulis: Redaksi Presisi
2 jam yang lalu | 4 views
Klarifikasi Lengkap BCA Terkait Polemik Akuisisi Saham
Tower BCA di Jakarta. (sumber: bca.co.id)

Presisi.co – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meluruskan kembali polemik lama terkait penjualan 51 persen saham perseroan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri. Klarifikasi ini merespons tudingan Ketua Lembaga Pengkajian Ekonomi Keuangan Negara (LPEKN), H.M. Sasmito Hadinagoro, yang menuding ada rekayasa dalam akuisisi BCA oleh Djarum Group karena dianggap terlalu murah.

Sasmito sebelumnya menyebut saham mayoritas BCA hanya ditebus sekitar Rp5 triliun, padahal menurut klaimnya nilai aset bank saat itu lebih dari Rp200 triliun dan nilai pasar saham sekitar Rp117 triliun. Ia juga menuding BCA memiliki utang Rp60 triliun kepada negara.

Sekretaris Perusahaan BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menegaskan tuduhan itu tidak benar.

"Informasi yang menyebutkan pembelian 51 persen saham BCA hanya sekitar Rp5 triliun dengan dugaan melanggar hukum karena nilai pasar saat itu Rp117 triliun adalah informasi yang tidak benar," kata Ketut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025, sebagaimana diberitakan Suara.com jaringan Presisi.co.

Meluruskan Nilai Pasar Saham

Ketut menjelaskan angka Rp117 triliun yang sering disebut publik bukan nilai pasar, melainkan total aset. Nilai pasar sebenarnya ditentukan dari harga saham di bursa dikalikan jumlah saham beredar.

"Pada saat transaksi, nilai pasar BCA berdasarkan harga saham rata-rata di Bursa Efek Indonesia hanya sekitar Rp10 triliun. Itu yang menjadi acuan valuasi saat transaksi berlangsung, bukan Rp117 triliun," tegas Ketut.

Ia menambahkan, akuisisi 51 persen saham oleh konsorsium FarIndo dilakukan melalui mekanisme tender resmi yang digelar pemerintah melalui IBRA/BPPN, sehingga mencerminkan kondisi pasar saat itu.

Klarifikasi Utang Rp60 Triliun

Terkait isu utang, Ketut menegaskan informasi yang beredar juga keliru.

"Terkait informasi BCA memiliki utang kepada negara Rp60 triliun yang diangsur Rp7 triliun setiap tahun adalah tidak benar. Dalam neraca, BCA justru memiliki aset obligasi pemerintah senilai Rp60 triliun, dan seluruhnya telah selesai pada 2009 sesuai ketentuan hukum yang berlaku," jelasnya.

Dengan demikian, BCA menegaskan dua hal, yakni akuisisi saham mayoritas dilakukan transparan sesuai mekanisme pasar, dan isu utang Rp60 triliun kepada negara tidak berdasar. (*)

Editor: Redaksi

Baca Juga