search

Berita

Bupati Pati SudewoUnjuk Rasa di PatiSupriyonoPati

Protes di Pati Berlanjut, Massa Desak Bupati Sudewo Mundur

Penulis: Redaksi Presisi
15 jam yang lalu | 175 views
Protes di Pati Berlanjut, Massa Desak Bupati Sudewo Mundur
Potret bantuan logistik air mineral, makanan ringan, dan buah-buahan di posko donasi unjuk rasa besar-besaran rencananya digelar di sekitar Pendopo Kabupaten Pati pada Rabu, 13 Agustus 2025. (Istimewa)

Presisi.co – Meski Bupati Pati Sudewo telah membatalkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang sempat melonjak hingga 250 persen, gelombang protes masyarakat masih berlanjut. Aliansi Masyarakat Pati Bersatu kini menuntut Sudewo mundur dari jabatannya.

Aksi unjuk rasa besar-besaran rencananya digelar di sekitar Pendopo Kabupaten Pati pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Inisiator aksi, Supriyono, mengklaim jumlah peserta akan melebihi 50 ribu orang.

“Tuntutannya, Bapak Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri secara ksatria atau dilengserkan secara paksa oleh masyarakat Kabupaten Pati,” ujarnya melalui Suara.com, jaringan Presisi.co pada Senin, 11 Agustus 2025.

Dukungan publik terhadap aksi tersebut dinilai masif, terlihat dari penumpukan bantuan logistik seperti ribuan kardus air mineral, makanan ringan, dan buah-buahan di posko donasi. Bantuan datang dari berbagai wilayah di Pati, kota-kota besar lain, hingga luar negeri.

Sejumlah baliho bernada protes juga terpasang, di antaranya bertuliskan “Pak Presiden Prabowo, Pecat Bupati Sudewo atau Jateng Boikot Partai Gerindra” dan “Bupati Pati Sudewo Mundur Secara Kesatria atau Dilengserkan Rakyat Secara Paksa.”

Sebelumnya, Sudewo telah menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan ketika Satpol PP memindahkan dus-dus air mineral dari posko donasi massa.

“Kami tidak bermaksud merampas, hanya memindahkan agar tidak mengganggu Kirab Boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati dan acara 17 Agustus,” katanya dalam konferensi pers, pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Ia juga meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap menantang massa aksi. Pernyataan itu, menurutnya, dimaksudkan untuk memastikan aksi berjalan murni menyalurkan aspirasi, bukan ditunggangi pihak tertentu.

“Saya tidak menantang rakyat, sama sekali tidak ada maksud untuk menantang. Mosok rakyatku tak tantang?” ucapnya. (*)

Editor: Redaksi

Baca Juga