search

Advetorial

DPRD Kaltim Komisi IV DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry Biaya Wisuda Sekolah Perpisahan Sekolah Pendidikan Kaltim Orang Tua Siswa Beban Biaya Pendidikan Pergub Wisuda Regulasi Pendidikan Sekolah Menengah Kaltim Komite Sekolah Viral Wisuda Esensi Pendidikan Wisuda Sederhana

DPRD Kaltim Usul Aturan Khusus untuk Tekan Biaya Wisuda Pelajar

Penulis: Akmal Fadhil
Senin, 16 Juni 2025 | 34 views
DPRD Kaltim Usul Aturan Khusus untuk Tekan Biaya Wisuda Pelajar
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry. (istimewa)

Samarinda, Presisi.co – DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong pemerintah provinsi menyusun regulasi khusus untuk mengatur pelaksanaan wisuda pelajar agar tidak memberatkan orang tua secara finansial.

Usulan itu disampaikan Anggota Komisi IV, Sarkowi V Zahry, menyusul keluhan masyarakat atas mahalnya biaya dan kemewahan yang kerap mewarnai acara perpisahan sekolah.

“Prinsipnya, wisuda tidak boleh jadi beban biaya bagi orang tua. Tidak semua orang tua mampu,” ujar Sarkowi Senin 16 Juni 2025.

Ia menyoroti fenomena di mana orang tua enggan menyuarakan keberatan atas biaya tinggi karena tekanan sosial atau takut dianggap tidak mendukung anaknya. Bahkan, tak sedikit yang terpaksa berutang demi membiayai acara tersebut.

Sarkowi menilai, pelepasan siswa semestinya bisa dilakukan secara sederhana di sekolah, seperti di aula atau halaman, tanpa harus menyewa gedung mewah. Selain itu, ia mengkritik isi acara yang kerap dinilai tak mencerminkan nilai pendidikan.

“Banyak video wisuda yang viral di media sosial justru menampilkan musik keras dan joget-joget yang tidak pantas. Fatalnya, guru ikut juga,” tambahnya.

Sebagai solusi, Sarkowi mendorong penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur teknis pelaksanaan wisuda di semua jenjang pendidikan. Regulasi itu diharapkan menjadi rambu agar kegiatan tetap mengedepankan esensi pendidikan dan tidak membebani ekonomi keluarga siswa.

“Saya sarankan dibuat Pergub supaya jelas rambu-rambunya. Boleh dilakukan, asal tidak memberatkan dan tidak keluar jalur,” tegas politisi Golkar ini.

Sarkowi juga menekankan pentingnya keterbukaan antara pihak sekolah dan komite dalam menyusun agenda serta biaya kegiatan wisuda.

“Yang penting itu kesepakatan bersama, bukan paksaan,” tutupnya. (*)