Panas, Jamaah Calon Haji Diminta tak Keluar Tenda Saat Wukuf
Penulis: Redaksi Presisi
1 hari yang lalu | 152 views
Tim Mustasyar Diny saat meninjau Arafah. (Dok/Kemenag)
Samarinda, Presisi.co - Para jamaah calon haji Indonesia dimintai mewaspadai suhu saat wukuf di Arafah yang akan mencapai 50 derajat celcius. Jamaah diimbau tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah.
"Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab berpesan pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi. Karena itu jamaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus. Kita harapkan jamaah bisa terhindar dari heatstroke atau serangan panas, itu berbahaya," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, usai meninjau kesiapan fasilitas layanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), pada Senin, 26 Mei 2025.
Selama wukuf di Arafah, jamaah calon haji telah diberikan fasilitas seperti kasur, bantal, selimut, dan pendingin ruangan. Fasilitas ini untuk menjaga kenyamanan jamaah selama wukuf di Arafah, di tengah panasnya cuaca di luar tenda. Menurut Hilman Latief seperti disitat https://kemenag.go.id/, akan lebih baik jamaah berdiam diri di tenda sambil berdoa, berzikir atau membaca Alquran.
Sementara itu, menjelang pelaksanaan Armuzna jamaah calon haji diminta mempersiapkan kesabaran dan kondisi fisik, terutama bagi lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Mereka diminta untuk beribadah di hotel atau dengan aktivitas yang minimalis gerak, tapi pahalanya tetap berlipat ganda. Hal ini untuk menghindari kelelahan menjelang Armuzna.
Pihaknya juga akan menyampaikan secara detail jadwal melempar jumroh, sehingga jamaah merasa aman dan nyaman. "Tentu saja ada berbagai modifikasi diupayakan demi keamanan dan keselamatan jamaah," pungkas Hilman Latief.
Wukuf di Arafah akan berlangsung pada 9 Dzulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025. Wukuf disambung dengan mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melempar jumrah. (*)