Penulis: Rafika
Presisi.co - Simon Tahamata resmi ditunjuk sebagai Head of Scouting atau Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional. Penunjukan eks bintang Ajax Amsterdam ini diumumkan PSSI pada Kamis, 22 Mei 2025.
Kabar mengenai penunjukan Simon di Timnas Indonesia sebenarnya telah berembus sejak beberapa bulan lalu. Beberapa bulan lalu, ia sempmat digadang-gadang menjadi Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.
Kini, setelah menerima pinangan PSSI, publik banyak yang mempertanyakan alasan Simon Tahamata bersedia menjadi kepala pemandu bakat sepak bola nasional.
Bukan uang atau popularitas yang membuat Simon bersedia bekerja sama dengan PSSI. Menurut manajernya, Simon memutuskan bergabung dengan PSSI karena dijanjikan kebebasan penuh untuk bekerja membenahi sistem pengembangan pemain nasional.
"Mereka (PSSI) akan segera memberinya semua ruang untuk bekerja demi tujuan, (sepak bola Indonesia) menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi," ucap manajer Simon Tahamata kepada At5.nl, dilansir dari Suara.com.
Selain itu, kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi Simon.
"Dia bisa melakukannya dengan sangat baik. Jadi ya, Kluivert memang salah satu alasan untuk mengatakan ya untuk pekerjaan ini," katanya.
Sang manajer menegaskan, Simon tidak hanya mengawasi pencarian bakat untuk tim nasional putra, tapi juga akan berperan dalam mengembangkan talenta di tim nasional putri.
"Dia akan bertanggung jawab atas bakat dan pemain baru untuk kedua tim nasional Indonesia, putra dan putri."
PSSI sendiri menjelaskan penunjukkan Simon Tahamata sebagai head of scouting ini merupakan komitmen PSSI dalam memajukan sepak bola nasional hingga mampu bersaing di level internasional.
Nantinya, Simon akan mengemban tugas menjaring serta merekrut pemain berbakat, baik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia maupun dari kalangan diaspora, terutama yang berada di Belanda.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” kata ketum PSSI Erick Thohir.
Sementara itu, Simon mengaku senang dan berterima kasih usai mendapat kepercayaan tersebut. Pelatih kelahiran Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956 ini sangat menantikan bekerja sama dengan Kluivert dan jajaran teknis lainnya.
"Pertama, terima kasih atas semua pesan yang baik yang saya terima. Saya menantikan bekerja bersama coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” kata Simon Tahamata. (*)
Editor: Redaksi
