Menuju Musdaprov Kaltim, SMSI Samarinda Cari Pimpinan Provinsi yang Satu Frekuensi
Penulis: Redaksi Presisi
12 jam yang lalu | 77 views
Ketua SMSI Kota Samarinda, Arditya Abdul Aziz. (dok)
Samarinda, Presisi.co – Menjelang Musyawarah Daerah Provinsi (Musdaprov) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalimantan Timur, suhu politik organisasi kian memanas. Enam kandidat resmi telah mendaftarkan diri untuk memperebutkan posisi Ketua SMSI Kaltim.
Di tengah dinamika tersebut, perhatian tertuju pada SMSI Samarinda sebagai tuan rumah dan pemilik salah satu dari sembilan suara yang akan menentukan arah kepemimpinan ke depan.
Ketua SMSI Kota Samarinda, Arditya Abdul Aziz, menyatakan bahwa hingga saat ini dirinya belum menentukan arah dukungan kepada salah satu dari para kandidat yang telah mendaftar.
“Sejauh ini saya masih mencermati visi, misi, serta komitmen para calon dalam membesarkan asosiasi ini di Kalimantan Timur,” ujar Arditya pada Jumat, 3 Mei 2025.
Adapun enam calon ketua yang sudah mendaftar, empat di antaranya berasal dari Samarinda, yakni Wiwid Marhaendra yang saat ini menjabat sebagai Plt Ketua SMSI Kaltim, Agus Susanto sebagai pengurus SMSI Kaltim, serta Yakub Anani dan Jerin yang keduanya merupakan pengurus SMSI Samarinda.
Dua calon lainnya berasal dari luar Samarinda, yaitu Indra Teguh yang merupakan Ketua SMSI Berau, serta Imaduddin Abdurrachim yang saat ini menjabat sebagai pengurus SMSI Balikpapan.
Posisi Samarinda sebagai tuan rumah Musdaprov SMSI Kaltim turut menjadi perhatian, terutama karena mayoritas calon ketua berasal dari kota ini. Menurut sejumlah anggota SMSI, hal ini membuat arah dukungan dari Samarinda menjadi sorotan penting.
Namun, Arditya menegaskan bahwa suara dari SMSI Samarinda bisa diberikan kepada siapa saja, tidak terbatas pada calon yang berasal dari internal pengurus di Samarinda.
“Siapapun bisa saya pilih, tidak mesti yang berasal dari Samarinda. Yang penting, calon tersebut satu frekuensi dengan saya dan anggota lainnya dalam membesarkan SMSI Kaltim,” tegasnya.
Ia juga menegaskan dirinya tidak berada dalam posisi mengarahkan atau mempengaruhi pilihan daerah lain.
“Saya tidak dalam posisi mengarahkan, tapi ingin memastikan SMSI Kaltim ke depan dipimpin oleh orang yang paham kebutuhan anggota dan tantangan industri media di daerah,” ucap Arditya.
Arditya mengungkapkan bahwa dirinya cukup mengenal baik seluruh calon ketua yang telah mendaftar. Karena itu, ia memilih untuk bersikap terbuka dan menegaskan bahwa arah dukungan dari Samarinda baru akan disampaikannya secara langsung dalam forum Musdaprov.
“Saya kenal baik dengan para calon. Jadi kalau ditanya arah dukungan saya ke siapa, nanti akan saya sampaikan secara terbuka di Musdaprov,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini seluruh calon sudah mulai membuka komunikasi dengannya, berdiskusi mengenai alasan mereka mencalonkan diri serta misi yang mereka bawa untuk SMSI Kaltim.
“Mereka mulai menghubungi saya. Kami ngobrol soal motivasi mereka maju dan misi ke depan. Karena menjadi Ketua SMSI Kaltim itu tanggung jawab besar—membesarkan asosiasi ini agar lebih diperhitungkan oleh mitra-mitra strategis kita,” jelas Arditya.
Lebih lanjut, Arditya mengaku dirinya juga aktif berkomunikasi dengan ketua-ketua SMSI dari kabupaten dan kota lainnya di Kaltim untuk mendiskusikan figur yang layak memimpin SMSI Kaltim ke depan.
“Beberapa hari ini saya terus berdiskusi dengan para ketua dari daerah lain. Jadi saya harap jangan hanya terfokus pada arah dukungan dari Samarinda saja. Justru sekarang ini waktunya semua ketua mulai membangun komunikasi lintas daerah,” katanya.
Fenomena banyaknya calon ketua yang muncul menurut Arditya adalah indikasi positif bagi perkembangan organisasi.
“Semakin banyak yang maju, itu menunjukkan bahwa SMSI Kaltim mulai tumbuh menjadi organisasi yang sehat dan terbuka,” ungkapnya.
Menurut Arditya, kemunculan para kandidat menandakan bahwa banyak insan media yang memiliki komitmen untuk membesarkan SMSI dan siap terlibat dalam roda organisasi. Hal ini, kata dia, harus disambut dengan sikap saling menghormati dan menjunjung tinggi etika organisasi.
“Kita ingin kontestasi ini berjalan secara sehat, demokratis, dan tetap mengedepankan semangat kebersamaan. Jangan sampai dinamika ini justru memecah belah kita sebagai anggota SMSI di Kaltim,” tegasnya.
Arditya juga menyampaikan bahwa dirinya tengah mengusung program kerja bertajuk “Bermedia yang Profesional” di tingkat kota, dan karena itu membutuhkan sinergi yang kuat dengan Ketua SMSI Kaltim mendatang.
“Saya butuh pemimpin SMSI Kaltim yang sevisi agar bisa mendukung program kami di daerah. Tidak hanya untuk kepentingan organisasi, tapi juga demi perbaikan ekosistem media di Kaltim secara keseluruhan,” ujarnya.
Ia berharap SMSI ke depan benar-benar mampu mendorong media siber yang kredibel, profesional, dan berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat.
“SMSI ini bukan kumpulan buzzer. Kita adalah bagian dari pilar demokrasi yang punya tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang akurat dan mencerahkan. Karena itu, saya mencari calon ketua yang sefrekuensi dalam menjaga marwah media yang merdeka dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hak suara dalam Musdaprov SMSI Kaltim berada di tangan sembilan ketua SMSI kabupaten/kota se-Kaltim, yakni dari Berau, Kutai Timur, Bontang, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser.
Musdaprov SMSI Kaltim dijadwalkan akan diselenggarakan pada 11 Mei 2025, bertempat di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda. (*)