search

Berita

PrabowoJokowiReshuffle menteri PrabowoRocky Gerung

Rocky Gerung Bilang Prabowo Sulit Lakukan Reshuffle Menteri, Gara-gara Pengaruh Jokowi?

Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 153 views
Rocky Gerung Bilang Prabowo Sulit Lakukan Reshuffle Menteri, Gara-gara Pengaruh Jokowi?
Potret Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden ke-7 RI Joko Widodo. (Ist)

Presisi.co - Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut-sebut belum sepenuhnya leluasa melakukan perombakan kabinetnya. Pengamat politik Rocky Gerung menilai salah satu penyebabnya adalah masih kuatnya bayang-bayang pengaruh dari Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).

Rocky mengatakan bahwa Prabowo mendapat keuntungan elektoral yang signifikan dari dukungan Jokowi. Pada akhirnya, hal itu menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan, termasuk soal reshuffle kabinet.

"Jujur menerima fakta bahwa dia memang memeroleh limpahan elektabilitas dari Jokowi. Itu soal yang saya kira akan terus menjadi pertimbangan Presiden Prabowo sehingga kelihatan ragu-ragu untuk merevisi kabinetnya," kata Rocky dikutip dari tayangan YouTube pribadinya, Jumat (18/4/2025).

Rocky kemudian mendorong Prabowo segera melakukan perombakan kabinet secara menyeluruh. Apalagi, dengan kondisi ekonomi global yang tidak stabil akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Itu bisa jadi alasan untuk secara radikal merevisi kabinet. Itu juga yang publik menganggap bahwa terlalu permisif Pak Prabowo dengan kawanan Mulyono," imbuhnya.

Lebih jauh, Rocky menilai susunan kabinet saat ini justru banyak diisi oleh figur yang tidak mampu mengakomodasi atau mendukung visi populis yang diusung Prabowo.

Ia menyebut ketidakmampuan itu berakar dari minimnya pemahaman para menteri terhadap arah pembangunan yang dikehendaki presiden.

"Jadi itu saya kira penanda pertama mengapa ada semacam kesulitan untuk membaca arah kebijakan dari Presiden Prabowo," katanya.

Tak hanya itu, Rocky juga menyinggung adanya kepentingan lain di tubuh kabinet yang berasal dari partai politik. 

Lebih parahnya lagi, Rocky menyebut adanya 'mesin' lain di lingkaran para menteri yang bekerja demi kepentingan partai masing-masing, bukan untuk mendukung agenda Presiden secara utuh.

"Ketika partai-partai mulai bersifat pragmatis, maka ide besar tentang keadilan sosial itu hilang. Karena sifat dari kabinet yang merupakan konsolidasi dari kepentingan partai-partai itu akan selalu berupaya untuk mencari celah sempit lebih dahulu memaksimalkan kepentingan partai," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa semua menteri Kabinet Merah Putih berada di bawah perintah Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika disinggung mengenai pertemuan sejumlah menteri dengan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) pada momen Hari Raya Idul Fitri 2025.

“Menteri sekarang ini, semuanya di bawah perintah dari Pak Presiden Prabowo,” ucap Bahlil ketika ditemui setelah pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta, Selasa (15/4).

Ia menegaskan bahwa menteri-menteri berkonsolidasi dengan Prabowo untuk membangun negara, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat. (*)

Editor: Rafika