Bikin Merinding, Begini Lirik Hymne Komando Kopassus yang Diciptakan Titiek Puspa
Penulis: Rafika
Minggu, 13 April 2025 | 328 views
Potret Titiek Puspa. (net)
Presisi.co - Penyanyi legendaris Titiek Puspa kini telah berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Mendiang dimakamkan di blok pahlawan AA1 Blad 48 TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (11/4/2025).
Titiek Puspa menghembuskan napas terakhir pada Kamis (10/4/2025) setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Sebelum meninggal dunia, Titiek Puspa menjalani operasi akibat pendarahan otak di sisi kiri kepalanya.
Prosesi pemakaman sang maestro turut dikawal oleh sejumlah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berpakaian lengkap dan baret merah.
Hadirnya Kopassus di pemakaman Titiek Puspa bukan tanpa alasan. Pasalnya, pelantun 'Bing' itu telah berjasa menciptakan Lagu Hymne Komando Kopassus.
Semasa hidupnya, seniman bernama asli Sudarwati ini memang dikenal menciptakan banyak lagi, termasuk Lagu Hymne Komando Kopassus.
Untuk diketahui, Kopassus adalah satuan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki kemampuan khusus dalam operasi militer seperti anti-teror, intelijen, dan perang gerilya. Kopassus lekat dengan ciri khas Baret Merah, Pisau Komando, dan loreng darah mengalir.
Didirikan pada tahun 1952, pasukan ini dikenal dengan disiplin tinggi dan kecepatan dalam bertindak. Kopassus sering diterjunkan dalam misi-misi penting yang menuntut kerahasiaan dan keahlian tempur tingkat tinggi.
Jika didengarkan sembari dihayati, hymne komando Kopassus yang diciptakan Titiek Puspa mampu membuat pendengarnya merinding serta menyentuh hati.
Inilah lirik hymne komando Kopassus ciptaan Titiek Puspa.
Sigap dan tegap Waspada dan wibawa Prajurit komando berjiwa satria Bagi Nusa, Bangsa dan Negara Pantang kan menyerah di medan laga
Di bawah Dwi Warna Sang Panji Di atas persada negeri kami Demi Tuhan kami ini berjanji Rela binasa membela Bu Pertiwi
Indonesia kami puja Tanah air kami cinta Baret Merah jiwa hamba Sudah janji kita semua Lebih baik pulang nama Daripada gagal di medan laga.
Profil Titiek Puspa
Titiek Puspa, lahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong, pada 1 November 1937. Ia meniti karier dari bawah untuk mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi. Impian itu sempat ditentang oleh orang tuanya, sehingga ia diam-diam mengasah bakat vokalnya.
Demi mengikuti lomba tarik suara, ia menggunakan nama samaran Titiek Puspa agar tak diketahui orang tuanya. Nama itu merupakan gabungan dari nama panggilannya dan nama belakang sang ayah.
Keberaniannya membuahkan hasil saat ia memenangkan audisi Bintang Radio di Semarang. Kemenangan itu mengantarkan kariernya sebagai penyanyi profesional.
Tak hanya itu, Titiek juga mendirikan orkes Puspa Sari yang menjadi pengiring setianya di berbagai pertunjukan.
Ia kemudian menikah dengan Zainal Ardi, penyiar Radio Republik Indonesia Jakarta. Dari sinilah suara emas Titiek mulai dikenal luas lewat siaran radio yang menjangkau penjuru negeri.
Sepanjang perjalanan kariernya, Titiek Puspa melahirkan banyak lagu hits yang melegenda, seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, Apanya Dong, Bimbi, Si Hitam, Dansa Yok Dansa, hingga Marilah Kemari.
Dedikasinya dalam dunia musik membuahkan berbagai penghargaan prestisius, di antaranya Lifetime Achievement Award dari SCTV Awards dan Anugerah Musik Indonesia (AMI).
Di luar dunia tarik suara, Titiek juga sempat menapaki dunia seni peran. Ia memulai debut akting lewat film Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1966), dan tampil dalam film Bing Slamet Setan Djalanan bersama sahabatnya, pelawak legendaris Bing Slamet.
Tak hanya itu, ia pun aktif dalam produksi berbagai operet seperti Papiko dan Pesta Sahabat yang pernah ditayangkan di RTV.
Kiprah panjang Titiek Puspa di dunia hiburan menjadikannya sebagai salah satu ikon budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. (*)