Sudah Berdamai dengan ASN yang Dipecat Sepihak, Ternyata Ini yang Dikatakan Mendiktisaintek Satryo
Penulis: Rafika
4 jam yang lalu | 0 views
Presisi.co - Polemik terkait dugaan pemecatan sepihak di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) akhirnya berujung damai.
Menteri Diktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, telah bertemu langsung dengan Pranata Humas Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga, Neni Herlina, yang sebelumnya dikabarkan dipecat secara tidak etis.
Sekretaris Jenderal Diktisaintek, Togar Simatupang, menegaskan bahwa tidak ada kebijakan pemecatan ASN di lingkungan kementerian.
Menurutnya, dalam pertemuan antara Menteri Satryo dengan Neni beserta jajaran Diktisaintek lain, seluruh pihak sudah saling memaafkan.
Togar menyebut Mneteri Satryo menyampaikan tiga poin dalam pertemuan yang berlangsung di rumah dinas menteri pada Senin (20/1) malam itu.
"Yang disampaikan beliau itu ada tiga hal yakni, suasana reorganisasi, penataan, sumber daya, juga terjadi proses-proses mutasi, rotasi, promosi, demosi, itu, sesuatu yang wajar, menimbulkan ketidakpastian. Pasti di situ ada ketegangan," kata Togar, dilansir dari laman Suara.com.
Kedua, Satryo mengajak seluruh pegawai Diktisaintek untuk beradaptasi dengan dinamika yang ada. Togar menilai bahwa polemik yang sempat mencuat lebih banyak dipicu oleh kesalahpahaman dan perbedaan persepsi di lingkungan internal kementerian.
"Ada perbedaan persepsi, perbedaan ekspektasi, ada perbedaan antar budaya. Nah itu yang membuat terjadi permainan penafsiran atau opini," imbuhnya.
Terakhir, Satryo mengajak seluruh pegawai untuk menyatukan perbedaan demi bekerja dengan efektif menjalankan program-program pemerintah.
"Beliau menyampaikan, kita manusia ya tidak sempurna, dan mari kita menyatukan perbedaan-perbedaan. Karena kita punya tujuan yang sama untuk memajukan pendidikan tinggi," ungkap Togar.
Sebelumnya, ASN Kemendiktisaintek menggelar aksi protes untuk menyampaikan keluhan atas sifat Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang disebut arogan, pemarah, serta semena-mena memecat pegawainya dan melakukan mutasi.
Tak hanya itu, keluarga Satryo juga dianggap terlalu ikut campur dengan urusan kementerian.
Para pegawai yang menggelar demo mengenakan kemeja hitam serta membawa sejumlah spanduk berukuran besar yang bertuliskan kritikan tajam untuk Satryo.
"Institusi negara bukan perusaan pribadi Satryo dan istri," demikian tulisan pada spanduk tersebut.
"Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga," bunyi tulisan pada spanduk lainnya.
Dalam aksi protes tersebutm Pranata Humas Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga Kementerian Dikdasmen, Neni Herlina, menyampaikan dirinya pernah diusir dari Kemendiktisaintek hanya karena tak mengganti meja dan kursi di ruangan Satryo.
Diketahui, ruangan yang digunakan oleh Satryo dulunya ditempati oleh Dirjen Diktisaintek, ketika masih bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kala itu, Satryo mendatangi Neni di ruangannya dan mengusirnya. Ia menyuruh Neni mengemas barang-barangnya dan pergi ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. (*)