Penulis: Rafika
Presisi.co - Nama Syakir Sulaiman (32) mendadak ramai menjadi perbincangan di jagat media sosial. Pasalnya, eks pemain Timnas Indonesia U-23 itu baru-baru ini ditangkap oleh kepolisian lantaran terlibat dalam peredaran narkoba. Ia diamankan Polres Cianjur atas kasus jual beli obat-obatan terlarang.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengatakan, penangkapan Syakir Sulaiman usai pihaknya mendapat laporan dari masyatakat adanya peredaran obat terlarang di wilayahnya.
"Pelaku sudah tinggal di Cianjur sejak beberapa tahun terakhir, tidak ada perlawanan saat ditangkap dan pelaku dibawa ke Polres Cianjur," ujarnya.
Saat diamankan, polisi menemukan bukti berupa 1.700 butir tramadol dan 1.000 butir eksimer.
Usai viralnya penangkapan Syakir Sulaiman, profil serta kariernya di dunia sepakbola Tanah Air pun banyak dicari warganet. Berikut Presisi.co sediakan ulasan karier Syakir Sulaiman yang dirangkum dari berbagai sumber.
Syakir Sulaiman, lahir pada 20 September 1992, memiliki rekam jejak panjang dalam dunia sepak bola Indonesia. Sepanjang kariernya, ia pernah memperkuat berbagai klub besar seperti Sriwijaya FC, Bali United, Persiba Balikpapan, hingga Persiraja Banda Aceh.
Syakir, yang bermain di posisi gelandang, memulai perjalanan kariernya bersama PSSB Bireuen, sebelum beralih ke Persiraja pada 2011.
Setelah dua musim bersama klub asal Banda Aceh itu, pada 2013 ia berlabuh di Persiba Balikpapan dan berhasil meraih gelar pemain muda terbaik Liga Super Indonesia dengan koleksi sembilan gol dari 28 permainan.
Pada 2014, pelatih Aji Santoso memanggilnya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di Asian Games
Kariernya pun terus meningkat, hingga akhirnya ia direkrut oleh Sriwijaya FC yang saat itu merupakan salah satu klub besar di Liga Indonesia. Dua tahun berselang, Syakir melanjutkan perjalanan ke Bali United.
Sayangnya, karier Syakir mulai menurun ketika berada di Bali United. Pada 2019 ia sempat mengumumkan pensiun sebelum akhirnya kembali bermain bersama Aceh United hingga sekarang. (*)
Editor: Rafika
