Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, membuka Pameran Kesehatan ke-2 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda pada Kamis, 1 Agustus 2024, di Atrium Bigmall Samarinda. Pameran ini akan berlangsung hingga Sabtu, 3 Agustus 2024.
Pameran kali ini mengusung tema “Bergerak Bersama Mewujudkan Samarinda Sehat Menuju Kota Pusat Peradaban” dan diikuti oleh 27 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) atau Puskesmas serta Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis.
Dalam sambutannya, Wali Kota Andi Harun menekankan pentingnya peran layanan primer dalam menjaga kesehatan masyarakat. "Layanan primer adalah garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat," kata Andi Harun. Ia juga mengapresiasi upaya Dinkes Samarinda dalam menyelenggarakan pameran ini untuk kedua kalinya sebagai sarana edukasi pentingnya gaya hidup sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr. Ismed Kosasih, menjelaskan bahwa pameran ini akan meluncurkan salah satu dari enam pilar transformasi kesehatan Indonesia, yakni Transformasi Kesehatan Integrasi Layanan Primer, dengan fokus utama pada upaya promotif dan preventif.
“Transformasi kesehatan ini mencakup Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi Sumber Daya Manusia, dan Transformasi Teknologi Kesehatan,” urai dr. Isme Kosasih.
Selama pameran, berbagai acara menarik disiapkan untuk pengunjung, termasuk talkshow kesehatan, poundfit, lomba ranking 1, penampilan tarian daerah, penilaian kecakapan kader, terapi Ling Tien Kung, penghargaan Nakes Teladan dan Kader Posyandu, serta penampilan bintang tamu asal Kaltim, Chandra Tatuk.
Wali Kota Andi Harun juga menyoroti pentingnya sektor kesehatan dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat untuk mendukung bonus demografi Indonesia yang diprediksi mencapai puncaknya pada 2030-2045. "Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi warga," tambahnya.
Selain itu, pemerintah akan terus meningkatkan dan membangun infrastruktur kesehatan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan. “Kemajuan suatu daerah diukur dari layanan dan inovasi infrastruktur serta transformasi kesehatannya yang terus berjalan dengan baik,” tutup Andi Harun. (*)
Editor: Ridho M
