Aksi Unjuk Rasa Tuntut Pendidikan Gratis, Pendemo Ancam Menginap di Balai Kota Samarinda
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Kamis, 01 Agustus 2024 | 387 views
Samarinda, Presisi.co - Keresahan masyarakat atas dugaan praktik jual beli buku paket dan seragam sekolah, berbuntut panjang. Puluhan emak-emak kembali melancarkan aksi demonstrasi pada Rabu (1/8/2024).
Jika sebelumnya mereka menggeruduk Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada, Samarinda, demo edisi kedua ini bertempat di Balai Kota.
Hal yang disuarakan sama, pendemo yang didominasi perempuan mengenakan daster itu menuntut adanya pendidikan gratis.
Gabungan emak-emak yang melakukan unjuk rasa tersebut, membawa sejumlah alat masak beserta buku-buku milik anak mereka.
Ada juga pria di dalam aksi tersebut, memakai daster yang identik dengan pakaian ibu rumah tangga.
“Berhentikan kepala sekolahnya. Sudah pingsan ini ibu, ditambah lagi dengan iuran Rp 250 ribu untuk pembangunan parkir dan wc," teriak salah satu pendemo.
Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, Rina Zainun mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti, berupa daftar sekolah diduga melakukan pemerasan.
Selain itu, ia mengeluhkan Surat Edaran nomor 100.4.4/7553/100.01 yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda dianggap sepele oleh pihak sekolah.
“Surat Edaran yang sudah diberikan oleh Kepala Dinas tidak direspon oleh sekolah. Masih saja ada penjualan. Belum lagi seragam, iuran parkir sekolah dan wc. Anak sudah sekolah sampai sore, masih saja diberikan PR (baca: pekerjaan rumah),” tegasnya.
Peserta unjuk rasa juga mengancam akan menginap di Balai Kota jika Pemerintah Kota Samarinda tidak cepat untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan yang mereka rasakan. Namun dari pantauan media ini, di hari yang sama, sekitar pukul 19.30 WITA, tidak ada kerumunan massa di Balai Kota.