Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co - Film "Vina, Sebelum 7 Hari" telah berhasil memukau penonton sejak tayang perdana pada 8 Mei 2024. Bioskop CGV dan XXI di Samarinda bahkan menjadi saksi penuhnya ruang sinema, dengan penonton yang rela duduk di ruang depan demi menikmati kisah yang mengharukan.
Dari awal penayangannya hingga hari ini, jumlah penonton di seluruh Indonesia telah mencapai hampir 5 juta orang. Film ini mempersembahkan kisah nyata yang mengangkat masalah penegakan hukum di negeri ini, terutama dalam kasus-kasus yang masih belum terselesaikan secara adil.
Kisah Vina, seorang korban pembunuhan yang kasusnya masih terkatung-katung sejak 2016, menjadi cermin dari lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Penonton memberikan reaksi yang beragam terhadap film ini, mulai dari apresiasi terhadap pesan edukatif yang disampaikan hingga kritik terhadap beberapa aspek kualitas film.
Adi, salah satu penonton, mengungkapkan bahwa film ini mungkin memiliki penambahan yang tidak sesuai dengan cerita aslinya, namun hal tersebut mungkin diperlukan untuk keperluan dramatisasi. Namun, ia juga menegaskan bahwa "Vina" mampu menyampaikan pesan edukatif tentang bahaya geng motor.
Sementara itu, Alexa, seorang penonton lainnya, merasa terharu dan bahkan menangis saat menonton film ini. Baginya, film ini merupakan cermin dari ketidakadilan yang masih terjadi dalam penegakan hukum di Indonesia. Menurutnya, dendam sering kali mengalahkan kebaikan, dan hukum terkadang rentan dikalahkan oleh kekuasaan.
"Seharusnya hukum di Indonesia lebih tegas dalam menangani kasus seperti ini, dan tidak boleh hanya memihak pada mereka yang memiliki jabatan tinggi," tandasnya. (*)
