Serial Pertama Dari Indonesia Gadis Kretek Masuk Top 10 Netflix, Berikut Sinopsisnya
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 17 November 2023 | 884 views
Presisi.co - Gadis Kretek jadi serial Netflix pertama dari Indonesia. Dengan penayangan yang disambut baik oleh masyarakat luas menjadikan serial ini mendapatkan masuk nominasi penghargaan dan masuk top 10 Netflix secara global.
Serial yang tayang pertama kali di Netflix pada 2 November lalu ini berhasil memikat banyak penikmat film. Diadaptasi dari sebuah novel karya Ratih Kumala, film dengan latar belakang tahun 1965 ini dikemas dengan sangat apik oleh dua sutradara, Kamila Andini dan Ifa Isfansyah.
Tidak hanya alur yang menarik, film ini juga diperankan oleh aktor-aktor terbaik anak bangsa. Mulai dari Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, Ibnu Jamil, Tissa Biani, Sheila Dara, Sha Ine Febriyanti dan masih banyak lagi ikut menyukseskan pembuatan film sebagai tokoh yang membawa alur cerita.
Selain meraih 10 besar dalam daftar global Netflix, Gadis Kretek juga berhasil masuk dalam Busan International Film Festival (BIFF) dan menjadi serial Indonesia pertama yang terdaftar dalam penghargaan tersebut.
Sinopsis Serial Gadis Kretek
Gadis Kretek bermula seorang anak pemilik bisnis kretek Djagad Raja bernama Labas (Arya Saloka) yang setia menemani sang ayah, Soeraja (Ario Bayu) ketika tengah sekarat. Di Tengah masa sekaratnya, Soeraja terus memanggil nama Jeng Yah. Tentu tingkah laku ayahnya membuat Labas heran. Namun ketika bertanya dengan kakak-kakaknya, tak ada yang mau memperdulikannya.
Dari situlah Labas akhirnya berusaha mencari sosok misterius Jeng Yah. Pencariannya inilah yang membangun alu dari serial tersebut yang membawanya ke masa lalu di tahun 1965.
Kala itu usaha Kretek di kota dikuasai oleh juragan Idrus Muria (Rukman Rosadi) yang memiliki dua anak perempuan bernama Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) dan Rukayah (Tissa Biani). Dasiyah si sulung memiliki kemampuan yang hebat dalam menentukan tembakau terbaik dan memiliki membuat saus kretek terbaik. Dengan ambisi itulah yang akan mengantarkannya menjadi penerus bisnis kretek milik ayahnya.
Namun sayangnya pada zaman itu, perempuan dipandang sebelah mata. Saus kretek miliki Dasiyah atau Jeng Yah ini diragukan oleh banyak orang. Dan suatu hari datang lah Soeraja dibawah oleh Idrus Muria untuk belajar membuat. Racikan milik Dasiyah dipuji oleh Soeraja. Hal tersebutlah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya perasaan Dasiya terhadap Soeraja.
Cerita terus berlanjut. Kembali ke masa sekarang, Labas berusaha mencari perempuan bernama Jeng Yah itu. Dengan tekadnya dan dibantu oleh petunjuk Arum ( Putri Marino), mereka akhirnya bekerja sama untuk menemukan Jeng Yah sebelum Soeraja sang ayah meninggal.