Tekan Pembelian Pakan Ikan, Dinas Perikanan Samarinda Gelar Bimtek Propaman
Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 07 Oktober 2023 | 505 views
Samarinda, Presisi.co - Dinas Perikanan Samarinda menggelar bimbingan teknis (bimtek) program pakan mandiri (propaman), Jumat (6/10/2023).
Program ini diinisiasi Dinas Perikanan untuk mematangkan sektor perikanan.
Assisten II Pemerintah Kota Samarinda, Sam Syaimun turut hadir dan dalam kesempatannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan solusi dalam mengatasi tingginya harga pakan di Kota Samarinda.
“Harga pakan ini kenaikannya dipicu sejak pandemi, dan memang harga pakan sudah ada kenaikan yang signifikan,” ungkap Sam Syaimun.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Samarinda tahun 2018-2022, tercatat kenaikan harga pakan ikan sebesar 7-8 persen pertahun.
Kondisi harga pakan ikan belum stabil berdampak serta mempengaruhi produksi perikanan di Kota Samarinda.
“Sehingga harga pakan yang mahal ini, maka kegiatan budidaya menjadi tidak berjalan dengan baik,” ujarnya.
Menurut Sam, hal tersebut juga mempengaruhi pelaku pembudidaya menjadi tidak maksimal.
Oleh sebab itu, Dinas Perikanan mengambil langkah dengan membuat inovasi melalui aksi perubahan untuk menjawab persoalan tersebut melalui program pakan mandiri.
“Tujuannya adalah melatih dan memberi pendampingan kepada pembudidaya ikan kita dan bagaimana cara membuat pakan secara alternatif,” ungkap Sam.
Dia berharap agar upaya ini dapat membantu para pembudidaya dalam menghadapi kenaikan harga pakan.
“Jadi persoalan ini bisa kita selesaikan bersama, sehingga pembudidaya bisa tetap eksis,” tutup Sam Syaimun.
Terpisah, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Yonatan membeberkan terkait pelaksanaan percobaan budidaya pakan yang akan digencarkan selanjutnya.
Percobaan pembudidayaan ini nantinya akan dilakukan di Kecamatan Sungai Kunjang Kelurahan Loa Bahu.
"Kenapa kita coba di daerah tersebut, karena daerah itu sebelumnya sudah di launching oleh Walikota untuk kita persiapkan menjadi sentra ikan nila ke depan,” bebernya.
Yonathan mengatakan bahwa program ini bisa mereduksi biaya produksi hingga mencapai 30-40 % di sektor pakan.
“Jadi komponen produksi yang besar itu 70-80% itu ada dipakan, dan dengan ini kita bisa mereduksi biaya hingga 40%,” jelasnya.
Dengan adanya bimtek ini diharapkan dapat mendorong pembudidaya untuk siap berkompeten.
“Kita mendorong pembudayaan kita untuk keluar dari persoalan yang mereka hadapi,” tutupnya.