search

Advetorial

Pemkab KutimArdiansyah Sulaiman

Ardiansyah Sulaiman Panen 5,5 Ton Padi Organik Bersama Poktan BOSS Teluk Pandan

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 13 Juni 2023 | 153 views
Ardiansyah Sulaiman Panen 5,5 Ton Padi Organik Bersama Poktan BOSS Teluk Pandan
Panen raya padi organik di Teluk Pandan, Senin (12/6/2023). (Ist)

Teluk Pandan, Presisi.co – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, bersama kelompok tani (Poktan) Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS) yang merupakan mitra binaan CSR PT PAMA Nusantara Distrik Indo, melaksanakan panen raya padi organik. Panen ini berlangsung di Jalan Poros Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, pada hari Senin (12/6/2023).

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengapresiasi upaya PT PAMA Persada Distrik Indo dalam memberikan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat Teluk Pandan, khususnya dalam bidang pertanian.

"PT PAMA adalah salah satu perusahaan yang memberikan kontribusi besar kepada masyarakat Kutim, terutama dalam bidang pertanian di Teluk Pandan. Kami berharap kerja sama dan sinergi ini akan terus berlanjut," ujar Bupati Ardiansyah.

Ardiansyah menekankan pentingnya pemasaran produk pertanian setelah panen. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong pegawai di lingkungan Pemkab Kutim untuk membeli produk-produk lokal sebagai dukungan terhadap hasil produksi daerah.

"Dengan keterlibatan pegawai dan dukungan perusahaan, petani kita akan merasakan dampak positifnya. Saat ini, fokus kita adalah memastikan bahwa produksi yang tinggi juga diimbangi dengan permintaan yang cukup," tambahnya.

Selain itu, lahan seluas 30 hektare yang digunakan untuk pertanian organik ini akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Hal ini akan memberikan warga Kutim akses ke tempat rekreasi yang dekat tanpa harus bepergian jauh.

"Kawasan ini akan menjadi surga wisata di Teluk Pandan," ujar Ardiansyah.

Sementara itu, perwakilan Poktan BOSS, Syahroni, mengungkapkan bahwa panen padi organik kali ini menghasilkan 5,5 ton per hektare. Hasil panen tersebut akan dipasarkan melalui Penas KTNA di Padang, dengan harapan agar beras organik dari Kutim dapat dikenal di seluruh Indonesia.

Syahroni juga berharap agar pegawai ASN dan karyawan perusahaan di Kutim dapat mendukung produk pertanian lokal, baik dengan membeli maupun dengan bantuan pemasaran dari Pemkab Kutim.

“Alhamdulillah hasil padi organik Poktan BOSS ini juga dibawa ke Penas KTNA di Padang untuk dipasarkan. Mudah-mudahan hasil padi dari Kutim ini bisa dikenal se-Indonesia,” imbuhnya.

Selama kegiatan ini, PT PAMA Persada Nusantara Distrik Indo juga memberikan satu unit mesin penggiling padi secara simbolis kepada Bupati Kutim, yang akan digunakan oleh Poktan BOSS. Selain itu, Pemkab Kutim memberikan penghargaan kepada PT PAMA Persada Nusantara atas kontribusi positifnya dalam pembinaan Poktan di Desa Teluk Pandan.

Terpisah, Project Manager (PM) PT Persama Persada Nusantara Distrik Indominco, Dwi Setyono, menyatakan komitmen perusahaannya dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Dwi menjelaskan bahwa kerja sama antara PT PAMA Persada Nusantara Distrik Indo dan Poktan BOSS telah berlangsung sejak tahun 2018. Program ini telah memberikan manfaat ekonomi kepada petani di Teluk Pandan dan mendukung pertanian organik.

Dwi menekankan pentingnya edukasi, pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan dalam mengubah sistem pertanian konvensional menjadi organik. PAMA bekerja sama dengan konsultan pertanian khusus untuk memastikan transisi ke pertanian organik berjalan dengan baik.

Dengan demikian, program pertanian organik bersama Poktan BOSS adalah wujud nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan PT PAMA Persada Nusantara Distrik Indo untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan mendukung pertanian organik di Kutai Timur.
“Pada awal dibentuknya program, tentunya kami menghadapi sejumlah tantangan, baik tantangan secara teknis maupun psikologis. Hal ini karena diperlukan waktu, konsistensi dan komitmen kuat untuk mengajak dan mengubah kebiasaan petani dari sistem pertanian konvensional menuju sistem pertanian organik,” singkatnya. (*)

Penulis: Redaksi