PMK Reda, Kebutuhan Hewan Kurban di Kutai Timur Meningkat
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 08 Juni 2023 | 200 views
Sangatta, Presisi.co – Meredanya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kutai Timur (Kutim) diperkirakan akan membawa efek positif bagi penjualan hewan ternak. Diperkirakan permintaan pasar akan meningkat menjelang perayaan Hari Raya Iduladha tahun 2023 ini.
Dokter hewan dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Cut Meutia, mengungkapkan bahwa jumlah hewan kurban di Kutim pada tahun 2023 diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban di Kutim tercatat sebanyak 1.696 ekor sapi, 409 ekor kambing, dan 1 ekor domba. Data ini mencakup 17 dari 18 kecamatan di Kutim, kecuali Kecamatan Sangkulirang.
Cut Meutia yakin bahwa jumlah hewan kurban akan mengalami peningkatan pada Hari Raya Iduladha tahun 2023 ini, terutama karena adanya kelonggaran dalam penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Pasti meningkat dari tahun sebelumnya, karena tahun lalu terbatas akibat PMK. Sekarang, sudah ada kelonggaran, jadi pasti akan ada peningkatan yang signifikan," kata Cut Meutia saat diwawancarai oleh awak media di ruang kerjanya pada Rabu (7/6/2023).
Selain itu, DTPHP Kutim juga gencar melakukan vaksinasi terhadap PMK pada sapi yang diproduksi oleh peternak lokal Kutim. Hal ini bertujuan untuk membangun kekebalan terhadap PMK di wilayah ini. Cut Meutia menambahkan bahwa dari 15 ribu ekor sapi yang akan divaksin, sudah ada 7 ribu ekor sapi yang telah menerima dosis vaksin pertama.
"Kami sudah mencapai dosis ketiga tahun ini, dan tahun lalu kami telah memberikan dosis pertama kepada 7 ribu ekor sapi," tambahnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTPHP Kutim, Antonius Kurniawan Dewantoro yang mengatakan jika tes antemortem masih terus dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tes antemortem akan dilakukan beberapa minggu sebelum Hari Raya Iduladha, sedangkan untuk tes post mortem pada parayaan hari raya kurban di masjid-masjid setempat.
Dengan upaya-upaya ini, DTPHP Kutim berharap dapat memastikan kesehatan hewan kurban dan menyediakan hewan kurban yang aman dan sehat bagi masyarakat Kutim pada perayaan Iduladha.
“Sekitar 2 atau 1 minggu sebelum hari H kami seperti biasa akan melakukan tes antemortem dan di hari H dilakukan tes post mortem di masjid-masjid. Langkah ini untuk menyediakan hewan kurban yang aman,” tutupnya. (*)