search

Internasional

perang rusia ukrainaRusiaUkrainainggrisLaut Hitam

Inggris Peringatkan Alarm Bahaya! Armada Rusia Memasuki Laut Hitam

Penulis: Rafika
Kamis, 27 Juli 2023 | 1.008 views
Inggris Peringatkan Alarm Bahaya! Armada Rusia Memasuki Laut Hitam
Ilustrasi kapal perang Rusia. (Sumber: Dok. AP Photo)

Presisi.co - Konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut. Konflik antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky ini dimulai ketika Vladimir Putin mengumumkan operasi militer secara resmi pada 2022 silam. Kini, konflik diisukan akan segera meluas ke Laut Hitam.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada (26/7/2023) yang menyatakan Rusia telah mengubah aktivitas angkatan lautnya di Laut Hitam yang diyakini sebagai upaya armada tempur militer Rusia untuk memblokade kapal-kapal kargo maupun komersial yang masuk.

"Ada kemungkinan realistis bahwa kapal itu akan menjadi gugus tugas untuk mencegat kapal-kapal komersial yang oleh Rusia diyakini sedang menuju Ukraina," kata kementerian Inggris tersebut, dilansir dari voaindonesia.com

Menurut laporan harian Kementerian Pertahanan Inggris terkait perang di Ukraina menyebutkan armada kapal korvet Rusia Sergey Kotov telah dikerahkan ke arah Laut Hitam untuk berpatroli di jalur pelayaran antara Selat Bosporus hingga kota pelabuhan Odesa di selatan Ukraina.

Pada pekan lalu, Rusia mundur dari perjanjian yang telah berlangsung hampir setahun yang diperantarai PBB dan Turki. Perjanjian tersebut memungkinkan keamanan ketika mengirimkan biji-bijian dari pelabuhan-pelabihan Ukraina di Laut Hitam.

Sebelum tercapainya kesepakatan tersebut, invasi Rusia telah menghentikan ekspor biji-bijian yang memperburuk krisis pangan global. 

Sementara itu, Amerika Serikat akan mengirim tambahan bantuan militer bernilai $400 juta, termasuk bantuan rudal pertahanan udara, drone kecil dan kendaraan lapis baja. Dengan ini, Amerika Serikat tercatat telah memberi lebih dari $43 miliar bantuan militer untuk Ukrain sejak penyerangan dari Rusia Februari 2022 lalu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengungkapkan bantuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat pasukan Ukraina yang gagah berani di medan tempur dan membantu mereka merebut kembali wilayah kedaulatan Ukraina.

“Rakyat Ukraina dengan berani terus membela negara mereka dalam menghadapi agresi Rusia sementara Rusia melanjutkan serangan tanpa henti dan kejam yang menewaskan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur sipil Ukraina,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Otoritas Penarikan oleh Presiden memungkinkan penyediaan persenjataan secara cepat dengan mengirimkan peralatan dan layanan pertahanan dari cadangan lebih yang dimiliki Amerika Serikat. Kadang-kadang, persenjataan ini dapat dikirimkan hanya dalam hitungan hari setelah mendapatkan persetujuan.  (*)

Editor: Rafika