search

Advetorial

Pemkab KutimArdiansyah SulaimanKasmidi BulangBahrani

Pemkab Kutim Siapkan Dokter Spesialis untuk RS Muara Bengkal

Penulis: Presisi 1
Rabu, 31 Mei 2023 | 216 views
Pemkab Kutim Siapkan Dokter Spesialis untuk RS Muara Bengkal
Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani. (ist)

Sangatta, Presisi.co – Bangunan RS Muara Bengkal saat ini sudah selesai 100 persen sejak Januari 2023 lalu. Kini, Pemkab Kutim menyiapkan dokter spesialis untuk menjalankan layanan kesehatan di sana.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim dr Bahrani mengakui, dokter spesialis di Kutim masih sepi peminat. Makanya, Bahrani mengusulkan supaya honor dokter dinaikkan. Ia menyebut, di daerah lain, honor dokter spesialis bisa sampai Rp 70 juta. Sedangkan di Kutim yang masih berpijak pada Perbup 2019 nilainya Rp 40 juta.

“Berkaca dari persolan di RS Sangkulirang, dua tahun terakhir ini dokter spesialis itu agak susah dicari. Kita menganalisa, mungkin ini karena tawaran kita lebih rendah dari daerah lain. Kalau daerah-daerah lain itu ada yang Rp 70 juta. Kita masih berpedoman Perbup tahun 2019, yakni Ro 40 juta. Inilah yang ingin kami usulkan ke depan, yakni sekitar Rp 65 juta juga. Jadi begitu kita mengisi aplikasi untuk tawaran kepada dokter spesialis yang baru lulus dengan honor segitu, mungkin akan menjadi daya tarik mereka mau datang,” sebut Bahrani.

Mengenai regulasi honor itu, Ia diarahkan Sekda Pemkab Kutim supaya mencari regulasi. Mengingat daerah lain cuma pakai Perbup sebagai dasar pemberian honor dokter.

“Dan Perbup itu dasarnya apa? Nah itu nanti kita dicari, karena Sekda tadi sudah menyatakan kita juga sanggup bayar segitu, asal dicarikan aturannya. Maka dari itu kami akan mencari aturan itu dan, agar perubahan (honor) itu dikabulkan,” paparnya.

Dokter spesialis yang dibutuhkan untuk RS tipe D itu, sebutnya, minimal harus 4 spesialis dasar ditambah dokter anestesi. Yaitu dokter spesialis penyakit dalam, anak, bedah, dan kandungan.

“Jadi karena bedah dan kandungan itu harus melaksanakan operasi, jadi harus ada anestesinya. Sehingga setidaknya harus ada 5 dokter (ditambah spesialis dasar),” bebernya. (*)

Editor: Rizki