search

Berita

prada indrapapuatni angkatan udarakematian prada indra

Hasil Otopsi Kematian Prajurit TNI AU Terkuak, Prada Indra Dipastikan Meninggal Karena Kekerasan, Organ Dalam Sampai Rusak

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 05 Desember 2022 | 2.720 views
Hasil Otopsi Kematian Prajurit TNI AU Terkuak, Prada Indra Dipastikan Meninggal Karena Kekerasan, Organ Dalam Sampai Rusak
Sosok Prada Indra (sumber: istimewa)

Presisi.co – Tabir kasus kematian tidak wajar yang menimpa Prajurit Dua TNI AU, Muhammad Indra Wijaya, perlahan mulai terkuak. Hasil otopsi kematiannya sudah keluar. Prada Indra dipastikan tewas karena kekerasan.

Hsail otopsi yang dilakukan Ahad, 20 November 2022 di RSUD Tanggerang itu diterima oleh pihak keluarga dan Komandan Polisi Militer pada Kamis, 1 Desember 2022. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Indan GIlang Buldyansah, mengatakan dokumen otopsi diberikan secara bertahap setelah penjelasan lisan diberikan pihak rumah sakit.

"Setelah penyerahan dokumen visum, pihak keluarga yang diwakili pengacara melakukan pertemuan dengan Danpom Koopsud III selaku penyidik di Pospomau, Jakarta," kata Indan dikutip dari Kompas, Minggu, 4 Desember 2022.

Dari hasil otopsi, ditemukan bahwa Prada Idra dikonfirmasi meninggal akibat kekerasan, bukan kerusakan limpa. Ia diduga mengalami tindakan kekerasan dari senior-seniornya hingga organ dalamnya rusak. 

"Berdasarkan hasil otopsi, meninggalnya Prada Indra Wijaya disebabkan oleh kekerasan (benda) tumpul pada perut yang menyebabkan kerusakan pada organ limpa," jelas Indan. Temuan tersebut pun menjadi materi penyidikan Polisi Militer. Selain itu, ia mengatkana pihaknya juga akan memeriksa ahli dokter forensik RSUD Tanggerang terkait hasil otopsi Prada Indra.

Indan kemudian menjelaskan pihaknya saat ini sudah menahan empat tersangka yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Prada Indra. Yakni inisial Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG. Keempatnya kini sudah ditahan di Pom Komando Operasi Udara III Biak, Papua, untuk diperiksa lebih lanjut.

Meskipun demikian, berdasarkan informasi yang dihimpun, keempat tersangka ternyata tidak hanya menganiaya Prada Indra. Enam prajurit TNI AU lain, yang juga teman satu angkata Prada Indra, juga disiksa. Motif penganiayaan pun disebut adalah pembinaan disiplin dari senior terhadap junior.

Sebelumnya, duduk perkara peristiwa tersebut bermula pada Sabtu, 19 November 2022 silam. Koopsud III menginformasikan Prada Indra meninggal dunia karena dehidrasi berat akibat terlalu lama bermain futsal. Ia disebut bersepakbola mulai pukul 20.00 hinga 23.00 WIT.

Keluarga awalnya mempercayai informasi itu. Namun ketika jenazah Prada Indra tiba di Tanggerang pada Minggu, 20 November 2022, tubuhnya penuh luka dan lebam.

Darah bercucuran di jasadnya. Pihak keluarga bahkan sempat diminta langsung menguburkan peti mati dalam kondisi tergembok. Mereka lantas curiga dengan alasan Prada Indra meninggal karena dehidrasi semata. Bau kematian yang ditutup-tutupi pada akhirnya tercium juga. (*)

 

Editor: Bella