Penanggulangan Banjir Samarinda Memang Tak Semudah Membalikan Telapak Tangan
Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 19 Oktober 2022 | 859 views
Samarinda, Presisi.co - Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR-Pera Kaltim, Runandar menilai upaya penanggulangan banjir Samarinda yang notabene adalah ibu kota provinsi, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski demikian, 'keroyokan' persoalan yang selama menahun menjadi momok di Kota Tepian ini, sudah menunjukkan progres siginifikan. Salah satunya, normalisasi Sungai Karang Mumus yang saat ini sudah mencapai 70 persen.
"Tahun ini sisanya hampir 6 kilometer lagi untuk dinormalisasi," ujar Runandar kepada awak media, usai bertemu dengan Wali Kota Samarinda, Andi Harun di Anjungan Karang Mumus pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Lanjut dijelaskan Runandar, normalisasi SKM yang dilakukan secara swakelola bersama Pemkot Samarinda sudah mencapai segmen Bengkuring. Sedangkan, normalisasi di sejumlah wilayah hilir, masih terkendala penanganan dampak sosial seperti yang terjadi di seberang segmen Ruhuirahayu - Gang Nibung.
Sementara, normalisasi SKM dari segmen Tarmidi yang harusnya selesai November mendatang, pun terkendala soal penanganan dampak sosial berupa santunan atau dana kerohiman yang menjadi tanggung jawab pemkot.
"Yang di Tarmidi harusnya November ini. Tapi masih menunggu masalah sosial, memang tak semudah membalikan telapak tangan," ungkapnya.
Selain normalisasi SKM yang sudah mencapai 70%, Runandar juga mengakui bahwa banjir di Samarinda saat ini lebih cepat surut. Sebab itu, ia juga mengharapkan kesadaran masyarakat untuk tak membuang sampah sembarangan, lantaran banyak temuan pihaknya drainase perkotaan yang tersumbat.
"Yang biasanya genangan banjir terjadi selama dua hari, setelah ditangani surut dalam 3 jam. Kalau di perkotaan banjir, itu karena drainase tersumbat, misalnya ada ban mobil," contohnya.
Menambahkan, Wali Kota Samarinda Andi Harun juga sudah memastikan jika klasifikasi penerima ganti rugi dan dampak sosial di kawasan Tarmidi terkait normalisasi SKM, bakal rampung dalam waktu dekat ini.
"Karena sebagian di sana bukan pemilik asli. Ada juga (bangunan) yang sudah dibebaskan tapi dipindah tangankan. Ini kita cek satu-satu. Kita menerapkan asas kehati-hatian dalam mengelola keuangan," jelasnya.
Terpenting, orang nomor satu di Samarinda ini juga menyampaikan sejumlah segmen pekerjaan fisik penanggulangan banjir yang akan dikerjakan secara swakelola dengan pihak PUPR-Pera Kaltim di tahun 2022 dan 2023. Di antaranya, normalisasi SKM Karangmumus dan Polder Kota Samarinda, pengendalian banjir sistem karang asam besar dan normalisasi Sungai Makroman.
"Kami (Pemkot Samarinda) sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Dinas PUPR-Pera Kaltim," pungkasnya. (*)