Nasib Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Disebut dalam Kasus Sambo, Dituntut Pecat Karena Tragedi Kanjuruhan
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 03 Oktober 2022 | 1.323 views
Presisi.co –Belum sampai sebulan, nama Kapolda Jatim, Inspektur Jendral Nico Afinta, kembali jadi sorotan. Awalnya, ia disebut-sebut terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo. Kini, ia dimintai tanggung jawab atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1992 disebut-sebut ikut terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Ia hadir dalam pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dan Kapolda Sumatera Utara, Irjen R.Z. Panca Putra Simanjuntak.
Ketiga perwira tinggi itu disebut berbagi tugas dengan menyebarkan informasi tembak-menembak skenario pelecehan seksual. Meksipun demikian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung pasang badan dengan meluruskan kabar miring soal jajarannya itu.
Kapolri mengatakan Kapolda Jawa Timur tidak terlibat dalam skenario pembunuhan tersebut.
"Divisi Propam dan timsus sudah memeriksa (tiga jenderal), ditemukan sampai saat ini kesimpulannya tidak ada berkaitan dengan skenario kasus FS," kata Kapolri, 30 September 2022, dilansir dari Suara.com, jejaring Presisi.co.
Diminta Dipecat jadi Kapolda
Hujan memang sudah berlalu, namun badai ternyata belum usai. Kemarin, Irjen Nico lagi-lagi disorot dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan. Ia dinilai lalai memberikan arahan kepada anak buahnya. Tindakan aparat yang menembakan gas air mata di dalam stadion jelas melanggar ketentuan federasi sepakbola dunia (FIFA).
Peneliti Institute for Security and Strategis Studies (ISESS), Bambang Rukminto, pun mendesak agar Irjen Nico dan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, dicopot dari jabatan. Pasalnya, jika aparat kepolisian dan panitia memperhitungkan berbagai kemungkinan dengan matang, peristiwa itu tidak akan terjadi.
"Tragedi itu menunjukkan polisi tidak bisa melakukan prediksi dan pencegahan bila terjadi kerusuhan di dalam stadion, sehingga berjatuhan korban akibat desak-desakan di pintu yang sempit karena kepanikan suporter," ungkap Bambang, Ahad, 2 Oktober 2022.
Bambang kemudian menyayangkan sikap Irjen Nico yang seolah tidak memperlihatkan rasa kemanusiaan terhadap korban di Kanjuruhan. Dia menilai, Irjen Nico seperti menyudutkan suporter tanpa melihat adanya keterlibatan aparat dalam pengamanan.
"Pernyataannya (Nico Afinta) tadi, menunjukkan Kapolda Jawa Timur tidak memiliki empati pada korban sehingga menyalahkan suporter. Kapolri harus copot beliau (Kapolda Jatim)," tegas Bambang. (*)