Wacana Kompor Gas Bakal Ganti Dengan Kompor Listrik, Ini Penjelasan Pemerintah
Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 17 September 2022 | 1.167 views
Presisi.co – Presiden Jokowi menginstruksikan pengalihan kompor kompor gas berbasis energi impor (LPG) menjadi kompor induksi atau listrik.
Tahun ini, perusahaan setrum negara (PLN) berencana menarget para pelanggan listrik subsidi untuk beralih ke kompor listrik.
Berikut sejumlah penjelasan pemerintah mengenai alasan menggenjot konversi kompor tersebut
Menghemat Dana APBN
PLN mengklaim konversi kompor elpiji ke kompor induksi lebih menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya, harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji.
Berdasarkan hitungan PLN, konversi kompor elpiji ke kompor listrik dalam skala besar mampu menghemat APBN sebesar Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada tahun 2022.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menjelaskan perhitungan ini diperoleh setelah PLN melakukan uji klinis terhadap 2.000 proyek percontohan di Solo dan Bali.
Pada 2023, PLN menargetkan setidaknya ada 5 juta keluarga penerimaan manfaat kompor induksi. Jika berjalan maksimal, pemerintah menghemat setidaknya Rp. 5,5 trilliun dana APBN per-tahun
Tidak Menambah Beban Listrik Masyarakat
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, pada Rabu, 14 September silam. Darmawan Prasodjo mengatakan para pengguna kompor listrik nantinya bakal memakai jalur khusus. Pengunaan kompor induksi tidak bakal menganggu listrik yang terpasang.
Ia menjamin, PLN tidak mendorong masyarakat miskin pengguna listrik 450 VA untuk beralih ke kompor induksi. Program tersebut tidak akan menambah beban biaya listrik masyarakat.
Bisa Memasak Lebih Cepat
Berdasarkan arahan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Darmawan menjelaskan kompor listrik lebih efisien dibanding kompor elpiji tiga kilogram.
Berdasarkan uji coba ESDM, kompor elpiji memerlukan waktu 10 menit 29 detik untuk memasak air mata. Sementara kompor induksi tegangan 1.800 watt, hanya memerlukan waktu 8 menit 47 detik. .
Biaya Kompor Listrik Meringankan Masyarakat
Terakhir, Darmawan menyampaikan bahwa biaya pengunaan kompor listrik, 10 hingga 15 persen, lebih hemat dibandingkan kompor elpiji gas 3 kilogram.
Rinciannya, harga kompor elpiji adalah Rp19.698 per kg dengan tambahasan subsidi Rp 4.250 per kg. Namun, harga tersebut lebih mahal ketika tiba di tangan masyarakat yakni Rp 5.250 per kg. Alhasil, pemerintah harus menambah subsidi sebesar Rp 15.448 per kg.
Sementara harga kompor listrik, mencapai sekitar Rp 11.792 per kg listrik dengan kisaran 7,18 Kwh. Saat ini, PLN pun membebaskan biaya listrik sebesar Rp 4.550 yang dibayar masyarakat. Sehingga jika disimpulkan, Darmawan mengatakan penggunaan kompor listrik lebih murah Rp 720 dari biaya kompor gas.