Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co - Ketua Umum DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalimantan Timur (Kaltim) Ernawaty Gafar mengaku antusias dengan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"IWAPI Kaltim mendukung sekali (pemindahan IKN,Red). Dengan demikian, kebijakan ekonomi di daerah nantinya pasti akan berkembang. Termasuk dengan eksistensi IWAPI yang sudah menyebar di 10 kabupaten/kota se-Kaltim," kata Ernawaty.
Sebagai organisasi, IWAPI Kaltim disebut Ernawaty beranggotakan pengusaha-pengusaha perempuan tangguh yang dimiliki oleh Benua Etam.
"Dalam arti, mereka sudah siap dari segi perijinan, mutu, kapasitas dan kreativitasnya. Agar, tidak perlu takut dengan persaingan," kata dia.
Pun demikian halnya dalam menyambut IKN ini, ia sampaikan jika tiap anggota IWAPI Kaltim tidak boleh pasif menjadi penonton. Kesiapan tiap anggota IWAPI Kaltim disebutnya, sangat menentukan posisi pengusaha-pengusaha perempuan dalam mengambil peran di IKN Nusantara.
Terlebih kata Ernawaty, mayoritas keanggotaan IWAPI Kaltim saat ini banyak diisi oleh para pelaku UMKM yang jika ditotal mencapai lebih dari 2.000 orang. Karena itu, besar harapan Ernawaty agar tiap produk yang ditawarkan oleh anggota IWAPI Kaltim mendapat tempat spesial di IKN Nusantara.
"Pengusaha daerah pun harus mendapat porsi. Paling tidak, maksimal 30 persen, terutama pengusaha-pengusaha perempuan," ucapnya.
Ke depan, IWAPI Kaltim akan terus menggenjot upaya pembinaan dan audiensi para anggota mereka dengan pemerintah di masing-masing daerah. Pendekatan seperti ini, penting bagi IWAPI Kaltim agar tiap program yang telah dicanangkan mendapat dukungan pemerintah provinsi. Terlebih, IKN Nusantara sudah ada di depan mata.
"Alhamdulillah, selama audiensi dengan bupati dan walikota. IWAPI Kaltim selalu mendapat respon yang positif. Harapannya, dari pemerintah pusat juga seperti itu nantinya," kata Wakil Ketua Umum I DPD IWAPI Kaltim Dayang Joyce Joenetta.
"Karena, penggerak ekonomi itu sejatinya adalah UMKM," sambung dia mengakhiri. (*)
Editor: Yusuf
