Jumlah Penduduk Miskin Samarinda Capai 43 Ribu Orang, Jika Penciptaan 10.000 Star Up Terwujud: Baru Kurangi Seperempat
Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 15 Desember 2021 | 1.481 views
Samarinda, Presisi.co - Jumlah penduduk miskin di Kota Samarinda semakin bertambah setelah badai pandemi Covid-19 sejak dua tahun ke belakang menerjang.
Tercatat, angka kemiskinan di Kota Samarinda pada tahun 2020 mencapai 4,76 persen dari total jumlah penduduk sekitar 827.994 jiwa. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 4,59 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda, Ananta Fathurrozi menjelaskan, peningkatan tersebut salah satunya dikarenakan pandemi Covid-19 yang merebak. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengalami PHK hingga perputaran ekonomi yang melambat kala itu.
"Sementara untuk saat ini tercatat masih ada 43 ribu warga yang berada di bawah garis kemiskinan," ujarnya saat dikonfirmasi Presisi.co, Rabu, 15 Desember 2021 melalui telepon.
Ananta menyatakan, melalui tim TKPK yang banyak melibatkan OPD Pemkot Samarinda telah memetakan langkah-langkah demi mengurangi angka kemiskinan. Di antaranya dengan mengurangi beban pengeluaran jaminan pengamanan sosial; meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin; mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); serta menyinergikan kebijakan penanggulangan kemiskinan di daerah dan pusat.
"Langkah-langkah dari TKPK itu menyambung dengan 10 program unggulan wali kota dan wakil wali kota, yang banyak berfokus pada pertumbuhan ekonomi," sebutnya.
Sebagai tahap awal, dijelaskan Ananta untuk merealisasikan langkah-langkah tersebut diperlukan pendataan akurat dan tepat terlebih dahulu. Data tersebut kini tengah dihimpun secara digital melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dilaksanakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda berkolaborasi dengan OPD-OPD terkait.
"Saya contohkan tadi, dari 10 program unggulan salah satunya wali kota mau ada 10.000 start up. Itu bagaimana upaya kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lalu yang kita butuhkan adalah data valid, data 43 ribu warga miskin itu jadi data utama yang akan kita gunakan," paparnya.
Meski demikian, Ananta menyatakan jika target penciptaan 10.000 start up tersebut pun terwujud, baru hanya mampu mengurangi sekitar seperempat dari total garis kemiskinan di Kota Tepian.
"Dengan tim TKPK ini ke depan lebih kami akan lebih maksimal dalam penanggulangan kemiskinan," pungkasnya. (*)