search

Daerah

Pembelajaran Tatap MukaPTM Samarinda

Sebulan Gelar PTM, Kepsek SMPN 22 Samarinda: Perlu Penyesuaian

Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 17 November 2021 | 701 views
Sebulan Gelar PTM, Kepsek SMPN 22 Samarinda: Perlu Penyesuaian
Kepala SMPN 22 Samarinda, Asmuran. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - SMP Negeri 22 Samarinda di Jalan Pahlawan, Kelurahan Dadi Mulya, telah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh sejak 7 September 2021 lalu. Hingga saat ini tidak ada kendala berarti selama proses belajar mengajar. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala SMPN 22 Samarinda, Asmuran, saat dikonfirmasi Presisi.co pada Rabu, 17 November 2021. 

Ia mengatakan, baik guru hingga tenaga kependidikan dan siswa-siswi SMPN 22 Samarinda tak memberikan tanda-tanda ada bergejala terpapar Covid-19. 

"Alhamdulillah, proses pembelajaran sesuai dengan jadwal tidak ada kendala berarti. Tidak ada laporan anak bergejala sakit, demam, ataupun Covid-19. Termasuk guru-gurunya," ucap Asmuran.

Diketahui, tiap siswa SMP 22 Samarinda yang berjumlah 1.157 orang ini sudah telah menerima vaksin Covid-19. Pun tenaga kependidikan yang berjumlah 80 orang.

Selain itu, lanjut Asmuran, jadwal belajar-mengajar SMP 22 Samarinda dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.30 - 10.00 Wita, sementara sesi kedua dimulai pukul 10.30 - 12.30 Wita. Menggunakan 33 ruangan dengan kapasitas 50 persen diisi kelas 7, 8, dan 9, yang masing-masing kelasnya memiliki 11 ruangan. 

"Dalam satu hari ada dua mata pelajaran. Jadwalnya 30 menit selama 1 jam mata pelajaran. Proses belajar langsung, siswa-siswi istirahat saat jeda pergantian mata pelajaran. Mereka bawa makan dan minum sendiri," paparnya. 

Sejauh ini, respon siswa-siswi dalam melaksanakan PTM dikatakan Asmuran bervariatif. Untuk siswa kelas 7, disebutnya masih melekat dengan suasana saat berada di sekolah dasar. 

"Masih ada gaya-gaya SD-nya, berbeda dengan yang sudah bertahun-tahun. Tapi memang kan, baru sebulan lebih saja kembali berjalan tatap muka. Jadi disesuaikan," tuturnya. 

Disinggung munculnya kerumunan siswa-siswi diluar gerbang sekolah saat pulang, Asmuran menyatakan pihaknya telah mengimbau setiap waktu. Ia mengatakan terdapat petugas yang terus mengingatkan melalui pengeras suara, dari waktu siswa masuk hingga pulang sekolah. 

"Setiap jam imbauan, prokes kami perketat. Tapi ya namanya anak-anak, ketika sudah diluar halaman sekolah kami tak bisa banyak bertindak. Strategi khusus menghindari kerumunan kami selalu menginfokan melalui pengeras suara. Slogan-slogan kami buat. Tapi menjelang pulang kami minta selalu waspada," tutupnya. (*)

Editor: Yusuf