NTSB: Pilot Helikopter Kobe Bryant Terbang Membabi Buta Sebelum Tabrak Lereng Bukit
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 11 Februari 2021 | 913 views
Presisi.co - Pejabat Dewan Keamanan Transportasi Nasional (The National Transportation Safety Board / NTSB), Selasa (9/2), mengatakan pilot helikopter yang membawa Kobe Bryant dan mengalami kecelakaan tahun lalu, dinilai telah mengambil serangkaian keputusan buruk.
Seperti yang diberitakan oleh VOA Indonesia, rangkaian keputusan buruk peristiwa nahas itu terjadi saat pilot terbang membabi buta ke arah kabut tebal. Ia kemudian mengalami disorientasi hingga akhirnya menabrak lereng bukit di Califonia.
NTSB menyalahkan pilot Ara Zobayan dalam kecelakaan pada 26 Januari 2020 yang menewaskan sembilan orang, termasuk bintang basket Kobe Bryant dan putrinya, Gianna.
Zobayan, seorang pilot berpengalaman, mengabaikan latihan yang telah dijalaninya; melanggar aturan-aturan penerbangan dengan terbang dalam kondisi di mana ia tidak dapat melihat; dan gagal mengambil tindakan alternatif, seperti memperlambat dan mendarat, atau beralih ke auto-pilot, yang akan mencegah terjadinya tragedi itu.
NTSB mengatakan ia kemungkinan merasa ada tekanan untuk mengantar kliennya yang seorang bintang basket terkenal ke turnamen basket putrinya.
NTSB mengumumkan temuan itu setelah sidang selama empat jam pada Selasa siang untuk memastikan kemungkinan penyebab kecelakaan dalam penerbangan selama 40 menit itu.
Kecelakaan itu menimbulkan duka cita mendalam di seluruh pelosok dunia. Kematian Kobe Bryant memicu pengajuan beberapa tuntutan hukum dan mendorong pembuatan undang-undang negara bagian dan federal.
NTSB juga menyalahkan Island Express Helicopters Inc, yang mengoperasikan helikopter itu, karena tidak melakukan peninjauan dan pengawasan yang memadai terhadap masalah keselamatan.
NTSB mengatakan antara 2010-2019, ada 184 kecelakaan udara karena disorientasi spasial, termasuk 20 kecelakaan fatal helikopter.
Helikopter Sikorsky S76B yang membawa Kobe Bryant dan delapan penumpang lainnya itu terbang dengan kecepatan 296 kilometer per jam dan turun ke ketinggian lebih dari 1.219 meter per menit ketika menabrak lereng dan terbakar. Puing-puing helikopter itu tersebar di kawasan seluas lapangan sepak bola. Seluruh penumpang tewas seketika.
Kobe Bryant dan putrinya yang berusia 13 tahun Gianna dan enam orang lainnya sedang menuju ke Mamba Sports Academy di Ventura County. Tim penyelidik mengatakan tidak ada tanda-tanda kegagalan mekanik dan pilot tidak berada di bawah pengaruh narkoba atau alkohol.
Helikopter itu tidak memiliki apa yang disebut sebagai “kotak hitam” atau piranti rekaman pembicaraan, yang sedianya dapat memberi pemahaman yang lebih baik pada tim penyelidik tetang apa yang terjadi. Helikopter tidak disyaratkan memiliki kotak hitam.
Laporan NTSB itu kembali menggarisbawahi rekomendasi sebelumnya yang mensyaratkan data penerbangan dan rekaman pembicaraan di kokpit helikopter itu.
NTSB adalah badan independen federal yang menyelidiki kecelakaan transportasi, tetapi tidak memiliki kekuatan penegakan hukum.