Jawab Keraguan Masyarakat Soal Keamanan Vaksin Covid-19, Safaruddin : Pemerintah Tak Akan Celakai Rakyat Sendiri
Penulis: Yusuf
Minggu, 10 Januari 2021 | 1.018 views
Samarinda, Presisi.co - Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Kalimantan Timur, Safaruddin menegaskan persoalan halal Vaksin Sinovac Covid-19, selesai pasca Majelis Ulama Indonesi (MUI) memutuskan kehalalan dan kesucian vaksin pilihan pemerintah untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Saya pikir semua jelas. MUI sudah memberikan jaminan bahwa itu halal. Saya dan aparat serta wartawan agar memberikan edukasi dan pendidikan pada masyarakat," terangnya ditengah konferensi pers HUT PDIP ke-48, yang digelar secara virtual pada Minggu (9/1/2020) siang.
Perwakilan masyarakat Kaltim yang duduk sebagai anggota DPR RI itu mendukung Vaksinasi Covid-19 yang bakal dilakukan serentak pada 14 Januari mendatang.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sendiri sudah menegaskan akan menerima suntikan vaksin Covid-19 pertama pada 13 Januari.
"Bahwa (vaksin Covid-19) ini buat kepentingan masyarakat sendiri. Pemerintah tidak mungkin mencelakakan rakyatnya sendiri," tegasnya.
Untuk itu, lanjut Safaruddin penanganan pandemi Covid-19 yang semula beredar dari Wuhan, Tiongkok itu bukanlah perkara mudah.
Apalagi, anggaran yang telah digelontorkan sejauh ini amatlah besar. Bahkan, pembelian vaksin Sinovac itu sendiri dikatakannya menelan anggaran negara hingga puluhan triliun.
"Pemerintah beli vaksin bukan harga yang murah, tetapi dengan harga yang mahal. Itu semua buat kepentingan masyarakat," sebutnya
"Kalau ada masyarakat tidak percaya. Maka itu menjadi tugas kita semua bahwa ini demi kebaikan kita bersama," tambahnya.
Ia melanjutkan, sejak kehadiran Vaksin Sinovac Covid-19 itu tiba di Indonesia, tak sedikit masyarakat yang meragukan keamanan dan halalnya vaksin yang dibeli pemerintah dari Tiongkok.
"Banyak simpang siur informasi di media sosial. Percayalah bahwa ini demi kebaikan kita semua," imbuhnya.
Bahkan dari itu, Mantan Kapolda Kaltim ini sendiri sejatinya menyatakan siap untuk disuntikkan Vaksin Covid-19. Namun karena dirinya masuk dalam golongan umur yang tak dapat menerima vaksin, maka hal itu tak dapat dilakukan.
"Jika ditanya siap atau tidak, saya siap. Saya mau (disuntik vaksin), tapi ada batasan umur sesuai aturan yang ada," tegasnya.