Dugaan Intimidasi Pelatih Saksi Andi Harun-Rusmadi Diserahkan ke Panwascam, Begini Kata Polisi
Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 05 Desember 2020 | 793 views
Samarinda, Presisi.co - Kapolsek Samarinda Kota, AKP Aldy Harjasatya turut menanggapi dugaan intimidasi oleh orang tak dikenal terhadap pelatih saksi dari pasangan calon nomor urut 02 yang terjadi pada Jumat (4/12/2020) malam.
"Semalam itu ada dugaan bagi-bagi duit (money politic). Terus ada kabar juga kalau ada seseorang dari tim paslon nomor dua ditahan. Jadi kami langsung kerahkan anggota ke lokasi," kata Aldy, saat dikonfirmasi awak media melalui telpon selulernya pada Sabtu (5/12/2020).
"Tapi sampai di lokasi tidak ada orang ditahan. Cuman ribut-ribut itu ( dugaan money politic) saja," tambahnya.
Melihat ketegangan antar oknum yang melakukan penggrebekan dan para tim Paslon nomor urut 02, pihak kepolisian pun kemudian membawa keduanya menuju Mapolsek Samarinda Kota di Jalan Bhayangkara.
"Kami ambil keterangan di kantor. Ternyata ini masih tahap kampanye, dan prosesnya pun kami serahkan kepada Panwascam Samarinda. Kalau memang merasa ada yang dirugikan silahkan lapor ke Panwascam," imbau Aldy. .
"Belum ada menjurus ke arah pidana di kepolisian, makanya kami serahkan ke Panwascam. Dan sudah kami koordinasikan," tandasnya.
Turut menegaskan, Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalu pesan singkat menegaskan jika kegaduhan yang terjadi di tengah tahap kampanye ini, berada dalam wewenang Panwascam Samarinda.
Kendati demikian, Kompol Yuli berharap agar upaya untuk mewujudkan Pilkada Samarinda yang aman dan kondusif ini, jangan sampai rusak.
"Menjelang pencoblosan memang pasti ada aja dinamika. Ya kami tetap selalu siaga. Kami polisi selalu siap melayani secara profesional," tegas mantan Kapolsek Samarinda Kota ini.
Selain itu, Yuliansyah juga berpesan dan kembali mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kondusif menjalang Pilkada 9 Desember mendatang.
"Semua pihak harus bisa menahan diri. Berlaku sportif. Jadikan pilkada ini pesta demokrasi yang bersih. Bukan ajang adu curang," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kegaduhan dugaan politik uang pertama kali mencuat dari sebuah rekaman video berdurasi 20 detik yang memperlihatkan sekumpulan orang melabrak pelatih saksi salah satu paslon peserta Pilwali Samarinda 2020.
Sekumpulan orang yang menjadi sudut pandang kamera video tersebut, menuduh kegiatan tersebut sebagai tindakan politik uang.
Sejatinya, kegiatan yang menjadi kegaduhan ini adalah rekrutmen dan pelatihan warga yang hendak jadi relawan pemantau TPS untuk pasangan calon Andi Harun-Rusmadi.