search

Politik

Pilkada KutimMoney PoliticAwang Ferdian HidayatAFI-UCE

Ingin Jadi Pemimpin Jujur, AFI-UCE Tolak Money Politic di Pilkada Kutim

Penulis: Cika
Jumat, 04 Desember 2020 | 744 views
Ingin Jadi Pemimpin Jujur, AFI-UCE Tolak Money Politic di Pilkada Kutim
Calon Bupati Kutai Timur, Awang Ferdian Hidayat.

Sangatta, Presisi.co - Pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Awang Ferdian Hidayat-Uce Prasetyo (AFI-UCE) tegas menolak praktek money politic jelang Pilkada Kutim 9 Desember mendatang. 

Hal ini kembali ditegaskan oleh Juru Bicara AFI-UCE, Bachmid Wijaya. Dikatakannya, Pilkada Kutai Timur (Kutim) harus dilalui dengan jujur dan bersih, sesuai komitmen AFI-UCE. Komitmen tersebut, disampaikan agar terlahir pemimpin jujur yang memimpin Kutim di periode mendatang.

"Kami percaya, bahwa masyarakat saat ini sudah cerdas dan tidak akan terpengaruh dengan praktik money politik. Sebab, pemberian uang untuk mengajak memilih paslon hanya akan melahirkan pemimpin yang tak bersih di masa depan," tegas lelaki yang karib disapa Bams itu, Jumat (4/12/20).

Sebagaimana diketahui, saat ini telah beredar isu dugaan money politik di Pilkada Kutim 2020 yang beredar di media sosial. Foto yang beredar, yakni selebaran contoh surat suara yang berbarengan dengan enam lembar uang Rp 50 ribu (Rp 300 ribu), dugaan isyarat ajakan memilih salah satu paslon.

Bams menyatakan, tim AFI-UCE dengan mengusung Gerdabangagri II, akan membangun kembali Kutai Timur (Kutim) sebagaimana dahulunya dibentuk oleh Bupati Kutim pertama, Awang Faroek Ishak.

"AFI-UCE sadar, masyarakat masih percaya dengan konsep kepemimpinan yang dimiliki Pak Awang Ferdian adalah sama seperti yang diajarkan Ayahanda Awang Faroek Ishak. Dan, beliau selalu menjalankan kepemimpinan yang jujur, bersih, dan visioner, mampu membangun Kutim berdasarkan urat nadinya yaitu industri bidang pertanian dan perkebunan," ucap Bams.

"Sekali lagi kami nyatakan, Awang Ferdian Hidayat-Uce Prasetyo paslon 02 menolak keras money politik," pungkasnya. (ADV)

Editor : Oktavianus