Keluarga Temukan Luka Lebam, Narapidana di Samarinda Diduga Tewas Setelah Dianiaya
Penulis: presisi2
Selasa, 11 Februari 2020 | 9.015 views
Presisi – Ahmad Syukur, terpidana kasus narkotika diduga tewas atas aksi kekerasan yang diterimanya saat masih menjalani hukuman di Lapas Klas II A Samarinda.
Dugaan ini, ditemukan oleh kakak kandung almarhum saat memandikan jenazah di rumah duka yang beralamat di Jalan Gunung Pasir, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong pada Selasa (11/2) siang.
Sugianto mengaku menemukan enam bekas luka lebam di bagian tubuh belakang mendiang adiknya itu.
Sugianto yang mulai curiga, lantas mengambil handphone miliknya untuk mendokumentasikan luka tersebut, sebagai bukti dugaan kekerasaan yang dialami adiknya sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Proses pemakaman dibatalkan, bersama keluarga dan rekannya Sugianto kemudian membawa jenazah kembali ke RSUD AW Sjahranie, Samarinda sekitar pukul 14.00 Wita, untuk kemudian membuat laporan ke Polresta Samarinda agar kasus kematian adiknya itu, dapat diungkap oleh pihak kepolisian.
Saat dijumpai di ruang Satreskrim Polresta Samarinda, Sugianto menceritakan bahwa saat dirinya menerima kabar terkait adiknya yang tengah di rawat di di RSUD AW Sjahranie, Senin (10/2) kemarin.
Sugianto mengaku, adiknya sempat meminta dirinya memindahkan tali infus ke bagian lengan kanan mendiang adiknya ini.
“Katanya sakit (badannya), lalu minta dimiringkan dan ngeluh kaki sama perutnya bengkat,” ungkap Sugianto yang saat itu baru tiba di rumah sakit sekitar pukul 20.00 Wita.
Tak banyak yang bisa dibicarakannya bersama Ahmad Syukur malam itu. Sugianto yang malam itu memutuskan pulang ke Tenggarong setelah memastikan keadaan adiknya, justru dikejutkan dengan kabar meninggalnya sang adik pada Selasa (11/2) pagi, sekitar pukul 04.30 Wita.
Kepada awak media, Sugianto mengaku mendengar kabar bahwa sang adik kerap menjadi korban penganiayaan dari beberapa teman satu sel tahanannya dan seorang oknum petugas yang berjaga di Lapas Klas II A, Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda Kota.
"Kami minta keadilan, agar kematian adik kami diusut tuntas," lugas Sugianto.
Pasca menerima laporan dugaan kematian Ahmad Syukur, Kanit Jatanras Iptu Abdul Rauf menyatakan akan memeriksa kembali berkas laporan yang disampaikan Sugianto agar bisa segera di tindak lanjuti.
“Selanjutnya kami juga akan melakukan koordinasi dengan pihak lapas terkait untuk kelanjutannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Klas II A Samarinda, M.Ilham saat dijumpai di ruang kerjanya turut mengaku terkejut atas informasi ini.
Ilham mengaku, saat mendiang Ahmad Syukur dibawa ke rumah sakit, tidak ada keluh kesah sedikitpun tentang dugaan penganiayaannya dirinya.
Terkait dugaan penganiayaan yang sempat dilaporkan Ahmad Syukur kepada istri Sugianto, Ilham melanjutkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kebenaran tersebut dan berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut di lingkungan internalnya.
"Kalau memang benar pasti akan ketemu, saya yakin. Kami akan pelajari dan selidiki informasi tersebut," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Ahmad Syukur masih berada di ruang jenazah RSUD AW Sjahranie untuk menunggu kelanjutan terkait proses autopsi atau tidak.