Mengenal Sosok GRO Siswa SMK Semarang yang Tewas Ditembak Polisi, Dibilang Gangster Padahal ...
Penulis: Rafika
3 jam yang lalu | 25 views
Presisi.co - Seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang yang juga anggota paskibraka berinisial GRO (17) tewas usai ditembak oleh oknum polisi. GRO meninggal akibat luka tembak yang terdapat di pinggulnya.
Penembakan itu terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, di Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan tindakan penembakan itu dilakukan oleh anggotanya lantaran GRO diduga adalah anggota gangster bernama 'Pojok Tanggul.' Kelompok gangster tersebut diduga berkonflik dengan gangster lain bernama 'Seroja'.
Irwan Anwar menyebut aksi tawuran dua kelompok gangster itu terjadi di depan kawasan Perumahan Paramount, Semarang pada Minggu dini hari.
Saat itu, seorang anggota Polrestabes Semarang yang hendak pulang ke rumah mencoba melerai pertikaian dua kelompok gangster tersebut. Namun, ia justru mendapat serangan balik dari kelompok gangster.
"Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas (menembak)," kata Irwan dikutip dari Suara.com, Selasa (26/11/2024).
Profil GRO
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, GRO adalah siswa di SMKN 4 Semarang kelas 11 jurusan Teknik Mesin.
GRO berstatus anak piatu lantaran sang ibu telah meninggal dunia. Ia tinggal bersama neneknya di daerah Kembangarum, Semarang. Sementara sang ayah tinggal di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Ia merupakan anggota Paskibraka di sekolahnya dan baru saja memenangi lomba barus berbaris di Akpol.
Tak hanya itu, GRO juga dikenal sebagai siswa berprestasi. Hal ini dikonfirmasi oleh staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus. Ia menegaskan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademis yang bagus.
"Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi," katanya.
Dikatakan Nanang Agus, pihaknya tak tahu jika GRO terlibat dalam kelompok gangster. Selama ini, rekam jejak korban di sekolah menunjukkan ia adalah sosok siswa yang baik dan berprestasi. (*)