Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Jakarta, Presisi.co - Tupperware Brand Corporations atau brand kesayangan emak-emak yang sudah eksis tujuh puluh delapan tahun akhirnya dinyatakan bangkrut.
Pasalnya, brand rumah tangga saat ini memiliki banyak pesaing melawan kompetitor yang memproduksi wadah penyimpanan yang lebih murah dan ramah lingkungan. Selain itu, Tupperware memiliki beban keuangan yang cukup berat, menyebabkan mereka terancM bangkrut.
“Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan makroekonomi yang menantang,” ucap CEO Tupperware, Laurie Goldman dilansir dari Reuters pada Jumat 20 September 2024.
Goldman menyatakan keuangan perusahaan yang bermasalah menyebabkan meningkatnya imbas buruk terhadap beberapa tahun belakangan.
Selain itu, Goldman juga sempat berusaha untuk menyelamatkan Tupperware dari kebangkrutan pada 2023 lalu.
Goldman merekstrukturisasi utang hingga menandatangani perjanjian investasi Morlis & Co sebagai alternatif yang strategis.
Liquiditas dari Tupperware yang bermasalah membuat upaya Goldman tak cukup membantu untuk terus menjalankan bisnis.
Brand tersebut sudah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada Selasa, 17 September 2024. Mereka membutuhkan persetujuan pengadilan untuk menentukan nasib perusahaan kedepan.
Jika perlindungan tersebut disetujui oleh pengadilan, maka nasib perusahaan yang sudah berdiri dari tahun 1946 bisa terus melanjutkan penjualan produk. Sembari merencanakan inovasi dalam proses penjualan bisnis. (*)
Editor: Redaksi
