BRI Ingatkan Nasabah Waspada Modus Penipuan APK Berkedok Tagihan Pajak
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Sabtu, 09 November 2024 | 358 views
Jakarta, Presisi.co - Modus penipuan perbankan terus berkembang dan mengancam keamanan dana nasabah dan salah satu metode baru yang meresahkan adalah pengiriman tagihan pajak palsu melalui aplikasi WhatsApp.
Penipu menyamar sebagai petugas pajak dan mengirimkan file dengan ekstensi APK, yang jika diinstal, dapat membahayakan data perbankan pengguna. Maka dari itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengimbau nasabah untuk waspada terhadap penipuan digital seperti ini, yang dapat mencuri data pribadi dan menyebabkan kerugian finansial.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M Nugraha menegaskan, BRI telah memperkuat sistem keamanan jaringan, server, dan pusat data untuk melindungi nasabah, tetapi partisipasi aktif nasabah juga sangat penting.
"Nasabah harus menjaga informasi seperti username, password, dan OTP tetap rahasia, bahkan jika pihak yang menghubungi mengaku sebagai BRI," jelas Arga.
Ia mengimbau nasabah agar tidak sembarangan menginstal aplikasi APK yang dikirim melalui pesan dan selalu memverifikasi kebenaran pesan yang mencurigakan.
Arga juga membagikan sejumlah tips untuk menjaga keamanan perbankan digital, di antaranya:
1. Jangan membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP.
2. Waspadai pesan mencurigakan yang mengatasnamakan BRI dan pastikan kebenarannya dengan menghubungi Call Center resmi.
3. Gunakan koneksi internet aman saat mengakses BRImo
4. Aktifkan fitur keamanan tambahan di aplikasi BRImo, seperti verifikasi dua faktor (2FA).
5. Perbarui aplikasi BRImo secara berkala.
6. Segera laporkan aktivitas mencurigakan ke pihak BRI.
Selain modus tagihan pajak, penipu juga menggunakan berbagai metode lain, seperti undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, hingga notifikasi dari kurir.
"Keamanan perbankan adalah komitmen bersama. Kami akan terus menjaga sistem keamanan, namun nasabah juga harus meningkatkan kewaspadaan," tutup Arga. (*)