search

Daerah

ICWCIYAAATPameran KorupsiSumber Daya AlamSamar Projek

Alumni SAKTI ICW dan Samar Projek Gelar Pameran Korupsi Sumber Daya Alam, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Jumat, 06 September 2024 | 320 views
Alumni SAKTI ICW dan Samar Projek Gelar Pameran Korupsi Sumber Daya Alam, Ini Lokasi dan Jadwalnya
Poster Acara CIYAAAT! (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co – Alumni Sekolah Anti Korupsi Indonesia Corruption Watch (SAKTI ICW) bersama Samar Projek akan mengadakan pameran korupsi sumber daya alam (SDA) bertajuk “CIYAAAT!”, mulai 8-15 September 2024 di Tco Coffee, Jalan Banggeris.

Pameran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya praktik korupsi di Kalimantan Timur, terutama di sektor perizinan SDA.

Alumni SAKTI ICW, Salsabila menjelaskan bahwa korupsi di sektor sumber daya alam merupakan salah satu bentuk korupsi terbesar di Indonesia.

“Korupsi di sektor ini menyebabkan kerugian dan kerusakan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan korupsi anggaran APBN atau APBD,” ujarnya pada Jumat, 6 September 2024.

Korupsi di sektor ini, seringkali berawal dari penyalahgunaan wewenang pejabat. Suap untuk memperoleh perizinan konsesi atau prasyarat administratif merupakan bentuk korupsi yang umum terjadi. Lebih parah lagi, korupsi ini melibatkan transaksi kebijakan yang merugikan negara dan masyarakat.

“Korupsi di sektor SDA mengakibatkan kerusakan lingkungan yang meluas, mempengaruhi lintas generasi,” tambahnya. 

Pameran ini akan menampilkan karya seni dari seniman-seniman lokal, di antaranya Dahri Dahlan, Fachmi R, Iqarosse, Kholif Mundzira, Robby Ocktavian, Sabrina Eka F, dan Sindikat Sinema. Direktur Artist, Rio Raharjo, menjelaskan bahwa seni dapat menstimulasi kesadaran publik terhadap isu-isu sosial, termasuk korupsi.

"Pameran ini menawarkan perspektif unik mengenai korupsi melalui kacamata seni visual," ungkap Rio, yang juga merupakan Magister dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Adapun rangkaian acara pameran meliputi:

1. Acara pembukaan pada Minggu, 8 September 2024, pukul 17.00 WITA, dengan pertunjukan monolog oleh Bhuyung Ardhiansyah, serta diskusi dengan tema “Demokrasi Transaksional dan Model Korupsi Ekstraktivisme di Kalimantan Timur”.

2. Acara penutupan pada Minggu, 15 September 2024, akan diisi dengan diskusi bertema “Merawat Padi Tanpa Gulma” dan pertunjukan musik oleh Monkey Mangkir serta Paman Doblang.

Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis, berlangsung dari pukul 16.00 hingga 21.00 WITA (kecuali pada hari libur nasional). (*)

Editor: Redaksi