Sekretaris Otorita IKN Soroti Isu Strategis Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 17 Juli 2024 | 323 views
Balikpapan, Presisi.co – Dalam rangka meningkatkan kolaborasi untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, menjadi narasumber utama dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Isu-isu Strategis Terkait Ibu Kota Nusantara". Acara yang digelar di Swiss-Bel Hotel Balikpapan pada Rabu, 17 Juli 2024, ini diinisiasi oleh Staf Khusus Presiden, Grace Natalie, dan membahas berbagai isu penting seputar pembangunan IKN.
"Kami di Otorita IKN sangat mengapresiasi setiap bentuk dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Diskusi seperti ini sangat bermanfaat untuk memperkuat koordinasi dan memastikan semua program pembangunan berjalan sesuai rencana," kata Jaka.
Ia menambahkan, pembangunan ibu kota baru akan memakan waktu cukup panjang dan jarak pemindahan yang cukup jauh. Proyek ini akan menjadikan Nusantara sebagai kota hijau, cerdas, dan berkelanjutan. "Saat ini, pembangunan Nusantara masih berada di fase pertama, yaitu pembangunan fasilitas dan sarana prasarana dasar. Tantangan ini menjadi tantangan pertama yang dihadapi bangsa Indonesia untuk memindahkan ibu kota sejauh 1.260 kilometer dan melewati laut. Kita juga membuat Nusantara menjadi kota yang layak huni dan dicintai oleh warganya," jelas Jaka.
Jaka juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan wilayah mitra di Kalimantan Timur dalam persiapan pembangunan IKN. Menurutnya, birokrasi dan sistem yang sudah terbentuk di daerah sekitar akan sangat membantu perkembangan Nusantara, sementara kehadiran IKN akan meningkatkan pembangunan di berbagai sektor bagi daerah mitra.
Penjabat (Pj.) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan IKN. "Dukungan dari masyarakat lokal merupakan faktor kunci dalam kesuksesan proyek ini. Kami berharap masyarakat dapat terus berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi positif," kata Akmal.
Grace Natalie juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan visi besar pembangunan Ibu Kota Nusantara. "Masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan setiap langkah pembangunan dilakukan secara inklusif dan lebih banyak memecahkan permasalahan," ujar Grace.
Diskusi ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konstruktif untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara yang lebih baik di masa depan. Hasil diskusi akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis terkait pembangunan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia.
FGD ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni; Kepala Badan Intelijen Daerah Kaltim, Kolonel Inf. Aldrin Ali Bahasoan; Kapolda Kalimantan Timur, Nanang Avianto; dan Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Agus Rubiyanto. (*)